Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Mujur Sopir Bajaj Asal Cakung, Sering Jadi "Tour Guide" Turis Asing karena Bisa Ngobrol Bahasa Inggris

Kompas.com - 18/10/2023, 12:07 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

Saat itu ia masih merasa bingung tentang apa yang perlu dibicarakan. Alhasil, Johan hanya mengantarkan orang asing itu tanpa bersuara.

Baca juga: Ngobrol Bahasa Inggris dengan Turis Asing, Johan: Biar Sopir Bajaj Enggak Dipandang Rendah

"Bulenya saya bawa, tapi saya diemin. Saya mikir, enggak ada yang bisa saya tunjukin," jelas dia.

Namun, sejak mangkal di kawasan Monas, Johan baru memberanikan diri untuk mengajak WNA berinteraksi dengan bahasa Inggris.

Dengan modal sapaan berbahasa Inggris, Johan sudah mengangkut ratusan wisman. Mereka datang dari beragam negara, di antaranya Belanda, Belgia, Filipina, Perancis, dan Malaysia.

Rata-rata, tujuan favorit mereka adalah Kota Tua dan Glodok. Namun, untuk wisman asal Belanda dan sudah berusia, mereka senang mengunjungi area makam Belanda.

"Belum tentu juga apa yang saya omongin benar bahasa Inggris-nya. Harapan saya bulenya ngerti, tapi sejauh ini enggak pernah ada miskomunikasi," ujar Johan.

Sering dapat oleh-oleh

Johan mengaku bahwa ia kerap mendapat oleh-oleh dari turis asing yang menaiki bajajnya.

Baca juga: Rajin Ajak Ngobrol Turis Asing Pakai Bahasa Inggris, Sopir Bajaj Ini Sering Dapat Oleh-oleh

Hadiah itu sering dia terima sejak berani mengobrol menggunakan bahasa Inggris dengan turis asing.

"Baru kemarin (Senin (16/10/2023) antar orang Meksiko, saya dikasih hadiah sama dia," kenang Johan.

Johan berujar, turis Meksiko itu ingin berkunjung ke Pasar Antik Jalan Surabaya setelah mengunjungi Monas.

"Saya ajak ngobrol sebisanya, dan dia merasa nyaman. Lalu saya dikasih hadiah sama dia, uang koin Euro," ungkap Johan.

Koin Euro bukanlah oleh-oleh pertama Johan dari wisatawan mancanegara.

Masih ada hadiah lain yang ia terima, termasuk uang Peso dari wisman lainnya yang berasal dari Meksiko dan Baht dari wisman asal Thailand. Bahkan, ia juga pernah diberi keju Belanda.

Namun, hadiah yang saat ini masih dipegang Johan hanyalah koin Euro. Beberapa uang asing yang dia terima sudah ditukar ke rupiah.

Baca juga: Sebelum Dikenal sebagai Sopir Bajaj yang Bisa Bahasa Inggris, Johan Pernah Jadi Kernet Metromini

"Ada yang sudah ditukar ke money changer," jelas dia.

Kendati demikian, Johan tidak berharap mendapat hadiah apa pun dari wisman yang ia angkut. Ia hanya berharap pelayanan yang diberikan memuaskan.

"Saya enggak berharap dikasih barang-barang. Yang penting, saya beri pelayanan yang baik dan ajak mereka ngobrol," kata dia.

(Tim Redaksi: Nabilla Ramadhian, Ihsanuddin, Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com