Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LRT Jabodebek Gangguan, Penumpang Bingung Tak Ada Info di Medsos Resmi

Kompas.com - 18/10/2023, 13:28 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kereta LRT Jabodebek sempat mengalami keterlambatan operasional atau delay pagi tadi, Rabu (18/10/2023).

Namun, penumpang kebingungan karena tak terdapat informasi di media sosial resmi LRT Jabodebek terkait gangguan operasional itu.

Salah satu penumpang bernama Tasha (30) mengaku tidak mendapat informasi apa-apa mengenai gangguan operasional tersebut lewat akun resmi LRT di media sosial.

"(Kalau dari info resmi media sosial) enggak ada. Aku cek Twitter, kayaknya yang terdampak banget yang pagi tadi. Ini adminnya tuh kayaknya enggak responsif gitu deh. Apalagi di Instagram enggak aktif, kolom komentarnya jadi penuh sama yang komplen," ujar Tasha kepada Kompas.com, Rabu (18/10/2023).

Baca juga: LRT Jabodebek Gangguan Pagi Ini, Penumpang Beralih ke KRL

Ia bahkan baru mengetahui adanya gangguan saat akan berangkat dari Stasiun LRT Kampung Rambutan.

"Pas mau naik (ke peron) petugasnya bilang kereta baru berangkat, hari ini ada keterlambatan. Aku tanya telat berapa lama, 'Belum tahu datangnya kapan, bisa setengah jam, bisa enggak tentu soalnya gangguannya dari Harjamukti ke Ciracas'," kata Tasha.

Sebelum kereta tiba, Tasha malah mendengar pengumuman "tidak ada operasi" dari pengeras suara di stasiun.

Namun, ia memutuskan untuk tetap naik ke peron menunggu kereta.

"Dan sebelum kereta dateng malah bilang ada pengumuman 'tidak ada operasi', gitu. Panik enggak? Panik. Jadi pas kereta sampai agak mikir dulu ini benar berangkat enggak sih," ujar dia.

Baca juga: LRT Harjamukti-Ciracas Delay, Penumpang: Sempat Ada Pengumuman Tidak Beroperasi

Selain Tasha, penumpang LRT lain bernama Rezha (27) juga mengaku tidak menemukan adanya informasi soal keterlambatan kereta pagi ini di akun resmi media sosial LRT.

"Enggak ada (informasi resmi). Tahunya bukan dari IG LRT, tapi dari teman sama lihat Twitter pagi-pagi sih, banyak komplain," ujar dia saat dihubungi terpisah.

Sebelum naik LRT, Rezha berkata, ia memang selalu bertanya terlebih dulu pada teman-temannya yang berangkat naik LRT lebih pagi.

Jadi, Rezha bisa menyiapkan alternatif lain jika LRT kembali bermasalah lagi, seperti pagi tadi.

"Sudah beberapa kali, pernah mati listrik di tengah-tengah malah. Ini dapat info dari teman yang jalan lebih pagi. Biasa begitu, nanya ke yang jalan lebih pagi sikonnya gimana," ujar pria yang bekerja di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com