JAKARTA, KOMPAS.com - Shirley (41), salah satu eks warga Kampung Bayam menceritakan pengalamannya selama satu bulan terakhir tinggal di Rusunawa Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara.
Untuk diketahui, eks warga Kampung Bayam yang sebelumnya tinggal di tenda darurat di depan Jakarta International Stadium (JIS) direlokasi ke Rusunawa Nagrak, bulan lalu.
Shirley mengeluhkan soal jam pemberangkatan bus sekolah yang disediakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk anak-anak di Rusunawa Nagrak.
Baca juga: Kunjungi Rusunawa Nagrak, Heru Budi Janji Penuhi Kebutuhan Dasar dan Penunjang Penghuni
Pasalnya, jadwal pemberangkatan bus sekolah di Rusunawa Nagrak yang kini diterapkan tidak sesuai dengan jam masuk sekolah anaknya.
"Karena begini, harusnya kayak anak saya itu kadang jam 06.15 WIB itu sudah harus di sekolah. Tapi, kadang, jam 05.45 WIB itu baru datang busnya," ujar Shirley saat ditemui di Rusunawa Nagrak, Kamis (26/10/2023).
Padahal, menurut Shirley, waktu tempuh yang diperlukan dari Rusunawa Nagrak menuju sekolah anaknya yang berada di Kelurahan Warakas memakan waktu lebih dari satu jam.
"Jadi, agak dimajukan saja. Biar anak-anak jangan sampai keteteran masalah sekolah," ucap Shirley.
Baca juga: Akui Jumlah Fasilitas Kesehatan di Rusunawa Nagrak Kurang, Heru Budi Akan Tambah Puskesmas
Terlepas permasalahan bus sekolah, Shirley mengatakan bahwa fasilitas umum dan akses untuk mobilitas penghuni Rusunawa Nagrak masih banyak yang kurang.
Salah satu contohnya adalah fasilitas klinik yang lokasinya jauh dari Tower 3 Rusunawa Nagrak, tempat eks warga Kampung Bayam kini berhuni sementara.
"Untuk kendaraan yang masih susah, terus kesehatan. Kayak puskesmas atau apa, itu masih jauh ya. Terus pasar, aksesnya itu saya bilang masih cukup jauh. Dari tempat kami yang di Kampung Bayam kan aksesnya enak. Kalau di sini, memang agak sulit," katanya.
"Tapi kalau untuk fasilitas kayak, kemarin saya sendiri sudah mengalami. Ketika keluarga saya ada yang sakit, itu untuk ambulans cepat, siaga, untuk datang ke sini. Karena memang, kalau dicari klinik atau apa, itu susah di sini," tutur Shirley lagi.
Baca juga: Ketika Heru Budi Akhirnya Bertemu Eks Warga Kampung Bayam, Tegaskan Tak Ingin Berpolemik Politik
Beberapa keluhan ini sudah disampaikan Shirley kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono ketika mengunjungi Rusunawa Nagrak usai kegiatan menanam pohon.
Heru mengakui bahwa ketersediaan klinik di Rusunawa Nagrak masih belum mumpuni untuk memenuhi kebutuhan warga.
Oleh karena itu, Heru memastikan, Pemprov DKI Jakarta akan menambah ketersediaan klinik di Rusunawa Nagrak.
Selain klinik, Heru menegaskan bahwa Pemprov DKI akan menyediakan berbagai macam keperluan yang dikeluhkan penghuni Rusunawa Nagrak.