Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulah Remaja di Depok, Tawuran Pakai Sajam lalu Serang Pos Satpam karena Tak Senang Aksinya Ditonton

Kompas.com - 28/10/2023, 15:46 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

DEPOK, KOMPAS.com - Sekelompok remaja melakukan tawuran di dekat Perumahan Taman Melati Indah, Pengasinan, Sawangan, Kota Depok, pada Kamis (26/10/2023) dini hari.

Salah satu satpam perumahan tersebut, Musani (38), berkata bahwa para remaja itu saling serang menggunakan senjata tajam (sajam) persis di depan gerbang perumahan tempatnya berjaga.

"Malam itu pukul 02.30 WIB ada kejadian tawuran, tapi enggak ketahuan bentuknya gangster atau apa. Yang jelas mereka lebih dari 30 orang. Saya dan teman-teman itu di gerbang sekitar empat orang sama satu tukang nasi goreng," kata Sani saat ditemui di TKP, Jumat (27/10/2023).

Serang pos satpam

Baca juga: Tawuran Geng Motor di Depok, Pos Keamanan Dirusak dan Satpam Diserang

Beberapa waktu kemudian, para remaja yang terlibat tawuran justru menyerang pos keamanan Perumahan Taman Melati Indah.

Tiba-tiba, kata Musani, datang sekelompok remaja mengendarai sepeda motor sambil menenteng senjata tajam.

"Nah masuklah mereka ke dalam gerbang sambil teriak-teriak, itu ngacungin kelewang. Karena kami merasa enggak ada persiapan, ya kami kabur gitu loh, menyelamatkan diri," ungkap Musani.

Para remaja itu kemudian masuk ke dalam gerbang perumahan. Musani dan tiga rekannya langsung berlindung ke dalam kompleks perumahan.

Sementara itu, para pelaku merusak pos satpam sehingga mengakibatkan kaca pecah dan isi ruangan porak-poranda.

Rekan Musani terjatuh

Musani menceritakan, satu rekannya terjatuh saat berusaha kabur dari kejaran para remaja yang mencoba menyerang.

"Karena posisi saya lari, saya melihat teman jaga saya enggak ada. Saya putar balik lagi, cuma saya nyari alat dulu, dapatlah bambu," ujar Musani.

Kemudian, Musani mencari temannya ke pos satpam sembari menenteng bambu.

Baca juga: Kronologi Perusakan Pos Satpam di Depok, Para Pelaku Awalnya Tawuran

Namun, ia kembali mundur usai gerombolan remaja tersebut hendak menyerangnya menggunakan kelewang.

Setelah itu, ia mencari besi panjang untuk menghalau para remaja dan kembali ke pos satpam untuk mencari rekannya.

"Pas saya samperin ke pos jaga, tiba-tiba feeling saya, 'Ah teman saya mati nih kebacok'. Akhirnya saya datang dengan rasa takut campur aduk. Saya samperin, ternyata teman saya itu masih hidup, lagi berdiri, sehat," ucap dia.

Sani mengungkapkan, temannya mengalami luka-luka pada bagian pelipis dan atas bibir karena terjatuh saat hendak melarikan diri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com