Salah satu satpam perumahan tersebut, Musani (38), berkata bahwa para remaja itu saling serang menggunakan senjata tajam (sajam) persis di depan gerbang perumahan tempatnya berjaga.
"Malam itu pukul 02.30 WIB ada kejadian tawuran, tapi enggak ketahuan bentuknya gangster atau apa. Yang jelas mereka lebih dari 30 orang. Saya dan teman-teman itu di gerbang sekitar empat orang sama satu tukang nasi goreng," kata Sani saat ditemui di TKP, Jumat (27/10/2023).
Beberapa waktu kemudian, para remaja yang terlibat tawuran justru menyerang pos keamanan Perumahan Taman Melati Indah.
Tiba-tiba, kata Musani, datang sekelompok remaja mengendarai sepeda motor sambil menenteng senjata tajam.
"Nah masuklah mereka ke dalam gerbang sambil teriak-teriak, itu ngacungin kelewang. Karena kami merasa enggak ada persiapan, ya kami kabur gitu loh, menyelamatkan diri," ungkap Musani.
Para remaja itu kemudian masuk ke dalam gerbang perumahan. Musani dan tiga rekannya langsung berlindung ke dalam kompleks perumahan.
Sementara itu, para pelaku merusak pos satpam sehingga mengakibatkan kaca pecah dan isi ruangan porak-poranda.
Rekan Musani terjatuh
Musani menceritakan, satu rekannya terjatuh saat berusaha kabur dari kejaran para remaja yang mencoba menyerang.
"Karena posisi saya lari, saya melihat teman jaga saya enggak ada. Saya putar balik lagi, cuma saya nyari alat dulu, dapatlah bambu," ujar Musani.
Kemudian, Musani mencari temannya ke pos satpam sembari menenteng bambu.
Namun, ia kembali mundur usai gerombolan remaja tersebut hendak menyerangnya menggunakan kelewang.
Setelah itu, ia mencari besi panjang untuk menghalau para remaja dan kembali ke pos satpam untuk mencari rekannya.
"Pas saya samperin ke pos jaga, tiba-tiba feeling saya, 'Ah teman saya mati nih kebacok'. Akhirnya saya datang dengan rasa takut campur aduk. Saya samperin, ternyata teman saya itu masih hidup, lagi berdiri, sehat," ucap dia.
Sani mengungkapkan, temannya mengalami luka-luka pada bagian pelipis dan atas bibir karena terjatuh saat hendak melarikan diri.
Tak senang ditonton
Adapun alasan para remaja menyerang pos keamanan disebabkan karena mereka tak suka ditonton saat tawuran di depan perumahan tersebut.
Musani mengakui bahwa dia dan rekan-rekannya memang melihat tawuran tersebut.
"Ya namanya kami menghilangkan rasa penasaran, kami melihat kejadiannya, benar enggak ini tawuran. Terus ada anggotanya yang bilang, 'Gua paling enggak senang kalau gua dilihatin lagi tawuran'," ujar Musani.
"Itulah infonya terakhir, makanya mereka serang balik kami di pos satpam. Akhirnya imbasnya pelampiasan ke kami," imbuh Musani.
(Tim: Redaksi: Wasti Samaria Simangunsong, Nursita Sari)
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/28/15461881/ulah-remaja-di-depok-tawuran-pakai-sajam-lalu-serang-pos-satpam-karena