Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran TPST Bantargebang Diduga Karena Gas Metan dan Cuaca Panas

Kompas.com - 29/10/2023, 21:33 WIB
Nabilla Ramadhian,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kebakaran di Zona II TPST Bantargebang, Kota Bekasi, Minggu (29/10/2023) sekitar pukul 14.00 WIB, diduga disebabkan oleh gas metan.

Danru Kompi B Pleton 3 Damkar Kota Bekasi Nawawi Ismail mengatakan, gas yang muncul dari timbunan sampah terbakar karena cuaca panas.

"Diduga api berasal dari gas metan yang terbakar akibat cuaca panas," ujar Ismail di lokasi. 

Baca juga: Fakta di Balik TPST Bantargebang, Bukan Pertama Kali Kebakaran

Saat kebakaran terjadi, perambatan ke Zona I nyaris saja terjadi. Zona II merupakan wilayah DKI Jakarta, sementara Zona I adalah wilayah Kota Bekasi 

Api sendiri muncul di puncak gunungan sampah wilayah Zona II. Beruntung, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 15.30 WIB.

Pada saat yang sama, pemadaman langsung dilakukan untuk memastikan tidak ada percikan api yang menyisa.

"Luasan area yang terbakar untuk sementara belum diketahui, namun keseluruhan diperkirakan lebih dari 10 hektare. Ini kebakaran hanya di satu gunungan sampah ini saja," tutur Ismail. 

Baca juga: Kebakaran di Zona II TPST Bantargebang Nyaris Merambat ke Zona 1

Pada Minggu petang, situasi kebakaran sudah dinyatakan hijau meski pendinginan masih dilakukan.

"Kami memaksimalkan pendinginan, kami tetap lakukan penyiraman untuk membasahi sampai ke bawah (tumpukan sampah). Untuk antisipasi cuaca besok panas kembali," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com