JAKARTA, KOMPAS.com - Teka-teki di balik kematian pengusaha travel umrah bernama Hamka Rusdi (50) dan anak bungsunya, AQ (10 bulan), di rumah mereka, Jalan Balai Rakyat V, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (28/10/2023), belum terungkap.
Selain jasad Hamka dan AQ yang ditemukan sudah membusuk, di rumah dua lantai itu terdapat istri Hamka, NP (30), dan anak sulungnya, AD (3), yang masih hidup.
Namun, NP dan AD ditemukan dalam kondisi lemas dan linglung. Oleh karena itu, keduanya langsung dilarikan ke rumah sakit.
Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Senin (30/10/2023), garis polisi terpasang di pagar berwarna abu-abu dan pintu di lantai dua rumah tersebut.
Di lantai dasar rumah terdapat mobil merek Chevrolet berwarna silver metalik dengan nomor polisi B 1507 UZY.
Selain itu, terdapat motor Yamaha Aerox warna biru tua dengan nomor polisi B 3331 UOA. Dua kendaraan tersebut dalam kondisi berdebu.
Baca juga: Sebelum Tewas Membusuk di Rumahnya, Hamka Sempat Mengeluh Sakit Tenggorokan
Sementara itu, garasi yang terletak di bagian depan lantai dasar dipenuhi sampah dan tanaman liar yang tumbuh.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan membenarkan bahwa kondisi di dalam rumah Hamka berantakan.
"Dari fisik yang kami temukan, kondisi TKP bisa dikatakan berantakan, kondisi rumahnya seperti tidak berpenghuni," ungkap Gidion saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin.
Gidion memastikan bahwa rumah tersebut hanya dihuni oleh Hamka, NP, AD, dan AQ.
Sejauh ini, kecil kemungkinan rumah tersebut dimasuki oleh orang asing karena tidak ada jejak orang lain di TKP.
"Kalau kami lihat TKP, ada empat orang. Kecil kemungkinan jejak orang asing masuk, karena kondisi pintu tertutup, tidak ada jejak secara scientific," ujar Gidion.
Baca juga: Polisi Sebut Ada Bercak Darah di Tubuh Istri Hamka yang Ditemukan Lemas di Rumah
Meski begitu, Gidion bersama jajarannya akan memastikan kembali temuan sementara tersebut kepada istri Hamka.
"Karena satu-satunya saksi yang sangat kami harapkan mumpuni adalah istrinya, tapi karena kondisi psikologisnya belum memungkinkan untuk pendalaman, maka tunggu. Mudah-mudahan bisa segera terungkap," tutur Gidion.
Menurut hasil otopsi sementara dari Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, waktu kematian Hamka dan AQ berbeda.