Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderitaan Imam Masykur Sebelum Tewas di Tangan 3 Anggota TNI: Dipukul, Ditendang, dan Dicambuk

Kompas.com - 31/10/2023, 10:47 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Imam Masykur, pemilik toko obat di bilangan Rempoa, Tangerang Selatan, dibunuh tiga anggota TNI pada 12 Agustus 2023.

Ketiga prajurit TNI yang membunuh Imam adalah Praka Riswandi Manik dari satuan Paspampres, Praka Heri Sandi dari Direktorat Topografi Angkatan Darat (Dittopad), dan Praka Jasmowir dari Kodam Iskandar Muda Aceh.

Dalam sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Militer II-08 Jakarta, Senin (30/10/2023), sejumlah fakta anyar pun terungkap.

Oditur militer membeberkan secara gamblang proses penculikan dan pembunuhan Imam.

 

Berikut fakta-fakta terbaru yang dirangkum Kompas.com dalam persidangan kemarin:

Pura-pura beli tramadol

Oditur militer Letkol (Chk) Upen Jaya Supena mengatakan, terdakwa awalnya berpura-pura menjadi pembeli.

Praka Heri Sandi yang bertugas sebagai aktor utama mulanya datang seorang diri menghampiri toko obat milik Imam.

"Terdakwa 2 (Heri) berpura-pura sebagai pembeli dan bertanya kepada penjaga toko atas nama Imam Masykur, ‘Ada jual tramadol, Bang?’, sambil melihat-lihat kondisi dan posisi kamera CCTV," kata Upen.

Baca juga: Terungkapnya Kekejian Anggota TNI Pembunuh Imam Masykur: Korban Disiksa dan Dibuang hingga Hantam Batu Sungai

Imam yang tak curiga dengan gerak-gerik terdakwa akhirnya mengeluarkan beberapa tramadol di hadapan Heri.

Heri yang melihat tramadol di hadapannya sontak memanggil dua rekannya yang menunggu di dalam mobil.

Ketiga terdakwa lantas mencoba menangkap Imam dengan dalih Imam menjual obat-obatan terlarang.

"Kemudian saudara Imam Masykur berteriak, 'Rampok, rampok', sambil mendorong terdakwa 2 hingga terjatuh," tutur Upen.

Menyamar jadi polisi, bawa surat tugas palsu

Teriakan Imam yang cukup nyaring akhirnya membuat beberapa warga datang. Seorang warga bahkan langsung memiting terdakwa supaya Imam dilepaskan.

Namun, Praka Jasmowir langsung mengancam beberapa warga dan berteriak bahwa mereka adalah polisi.

"Kemudian terdakwa 3 (Jasmowir) berteriak, 'Saya anggota woi, kalian berani kali sama anggota', sambil menunjukkan map berwarna merah berisi surat perintah tugas palsu, sehingga warga di lokasi membubarkan diri," tutur oditur Upen.

Baca juga: Siasat Anggota TNI Pembunuh Imam Masykur Raup Ratusan Juta Rupiah dari Toko Obat Ilegal: Tipu dan Peras Pemilik Pakai Surat Palsu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Megapolitan
'Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada'

"Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada"

Megapolitan
Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Megapolitan
Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com