Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Kepingan yang Hilang dalam Kasus Tewasnya Petugas Imigrasi meski WN Korsel Sudah Jadi Tersangka

Kompas.com - 01/11/2023, 10:27 WIB
Rizky Syahrial,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga negara (WN) Korea Selatan berinisial KH (60) telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tewasnya petugas Imigrasi berinisial TF di sebuah apartemen, wilayah Parung Jaya, Karang Tengah, Tangerang.

Namun, KH bukan ditetapkan sebagai tersangka pembunuh TF.

Dia disangkakan melanggar Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan karena mengancam petugas sekuriti apartemen setelah TF tewas.

Saat itu, petugas sekuriti melihat TF jatuh dari salah satu kamar di lantai 19 apartemen.

Petugas sekuriti kemudian mengecek kamar tersebut. Namun, KH yang berada di dalam unit apartemen justru mengancam petugas sekuriti tersebut.

"Di situ (mengancam) kepada sekuriti. Petugas sekuriti sudah tahu korban jatuhnya dari mana. Pada saat mau cek ke dalam kamar, (sekuriti) diancam dengan senjata tajam oleh pelaku," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Samian, Selasa (31/10/2023).

Baca juga: WN Korsel Jadi Tersangka Kasus Tewasnya Petugas Imigrasi yang Jatuh dari Lantai 19 Apartemen

Karena itu, meskipun KH sudah jadi tersangka, masih ada kepingan yang hilang dalam kasus kematian TF.

Penyebab pasti kematian TF masih tanda tanya, apakah murni akibat jatuh dari lantai 19 atau tewas karena dibunuh.

Polisi masih mendalami dugaan pembunuhan TF. Terlebih, TF ditemukan tewas setelah jatuh dari kamar apartemen yang baru disewa KH.

KH dan TF sudah kenal lama

Samian menjelaskan, TF dan warga Korea Selatan itu sudah kenal lama.

Mereka saling mengenal karena KH pernah ditahan di Rumah Detensi Imigrasi, Kalideres, Jakarta Barat, pada 2022. TF bertugas di rumah detensi tersebut.

"Mereka sudah kenal cukup lama karena kebetulan memang pernah dilakukan penahanan di Rumah Detensi Kalideres," jelas Samian.

"Iya, kenalnya di situ, tahun 2022," imbuh dia.

Baca juga: Tanda Tanya Penyebab Kematian Petugas Imigrasi yang Jatuh dari Lantai 19 Apartemen, Dibunuh Warga Korsel?

Pergi bersama sebelum TF tewas

Samian berujar, sebelum jatuh dari lantai 19 pada Jumat (27/10/2023) lalu, TF baru saja bepergian dengan KH. Namun, Samian tak mengungkapkan ke mana KH dan TF pergi.

Samian hanya menyampaikan, setelah pergi bersama, KH dan TF pulang ke unit apartemen yang baru tiga hari ditempati KH. Adapun KH menyewa unit apartemen itu selama tiga bulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com