Jamalinus menuturkan, NS melaporkan adiknya sendiri karena J mengejar ibunya terus-menerus untuk meminta sejumlah uang.
Melihat perilaku adiknya, NS yang ketakutan lantas membuat laporan palsu.
"Jadi karena kakaknya ketakutan, dibikinlah laporan 110, kami dibohongi juga. Urusan satu keluarga, tapi dibawa-bawa kayak gitu. Karena kakaknya takut adiknya nguber terus, akhirnya bikin laporan," tutur Jamalinus.
Baca juga: Saat Heru Budi Sidak Renovasi Kantor Kelurahan, Temukan Konstruksi Tak Sesuai Rancangan...
Selain meminta uang, J disebut menagih HP-nya kepada sang ibu. HP itu disita ibunya karena suatu alasan yang tak disebutkan.
"Kalau nominal, dia enggak ngomong berapa yang diminta. Dan ternyata ada handphone juga yang ditahan atau dipegang ibunya. Jadi ada indikasi anak ini agak aneh-aneh ini kelakuannya. Saya juga enggak tahulah ya seperti apa, karena kasus ini sudah ditutup," ungkap Jamalinus.
Kini, Jamalinus juga menyebut pelapor telah meminta maaf. Pelapor juga telah menjelaskan duduk perkara sebenarnya kepada Bhabinkamtibmas yang datang ke lokasi.
"Setelah tadi anggota ke situ, diceritakan duduk perkaranya, 'Ya sudah, Pak, saya minta maaf, saya karena takut saja'. Ngomongnya begitu," ujar Jamalinus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.