JAKARTA, KOMPAS.com - Teror bom palsu dari orang tak dikenal menghebohkan pengelola Koja Trade Mall di Jakarta Utara pada Kamis (2/11/2023).
Teror bom itu diterima pengelola dari sebuah pesan media sosial (medsos) Instagram. Lantaran takut, pengelola langsung melapor ke Kepolisian Sektor (Polsek) Koja.
Setelah kepolisian menyisir lokasi itu, polisi memastikan bahwa teror bom itu palsu.
Baca juga: 6 Pelajar SMA Bikin Teror Bom Koja Trade Mall, Polisi: Tidak Terafiliasi Jaringan Teroris
Tak lama waktu berselang, kepolisian menangkap pelaku teror bom di Koja Trade Mall itu. Mereka adalah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) 114 Jakarta.
"Anak SMA, mainan sama temannya. Sudah (ditangkap)," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar (Kombes) Gidion Arif Setyawan saat dihubungi, Kamis (2/11/2023).
Ulah teror bom palsu ini bermula saat pelaku menargetkan H sebagai lelucon. Pelaku menyasar H karena target ini memiliki karakter yang culun dan lemah gemulai.
Mulanya RF memberikan nomor telepon H kepada FA. Kemudian, FA menghubungi H melalui pesan singkat WhatsApp dengan memasang gambar Noordin M Top sebagai foto profil.
Baca juga: Polisi Tegaskan Pelajar yang Bikin Teror Bom Palsu di Koja Trade Mall Cuma Nge-prank
"Assalamualaikum. Apakah benar ini bersama Hilbram anggota Syiah? Kami akan melakukan pengeboman di daerah Koja Trade Mall. Jika kamu peduli dengan Noordin M Top, kamu harus mengikuti acara pengeboman," demikian bunyi pesan FA kepada H.
H yang tidak mengetahui bahwa pengirim pesan itu FA, langsung meng-capture pesan tersebut dan mengirimkannya ke akun Instagram Koja Trade Mall melalui fitur direct message.
Mendapat pesan tersebut, pihak Koja Trade Mall melapor ke Kepolisian Sektor (Polsek) Koja. Setelah menyisir sejumlah sudut gedung, polisi tidak menemukan bom di sana.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Koja Komisaris Muhammad Syahroni memastikan para pelaku tak terafiliasi jaringan teroris mana pun meski ada gambar Noordin M Top sebagai foto profil WhatsApp-nya.
Baca juga: Teror Bom Palsu Hebohkan Koja Trade Mall, Ulah Pelajar SMA yang Mengaku sebagai Noordin M Top
"Berdasarkan pendalaman terhadap siswa FA dan H, itu hanya terlintas saja, hanya spontanitas mereka," kata Syahroni.
Syahroni juga memastikan bahwa teror bom itu hanya lelucon yang dibuat para pelaku.
"Motif mereka, berdasarkan pengakuan saudara FA dan H, mereka ingin… apa bahasa anak sekarang itu, nge-prank," kata Syahroni.
Setidaknya sebanyak enam pelajar SMA 114 Jakarta ditangkap akibat ulah teror bom palsu itu.
Dari enam pelajar, lima di antaranya dipastikan terlibat membuat teror bom palsu tersebut. Mereka adalah FA, H, RF, KH, dan SAL.
(Tim Redaksi : Baharudin Al Farisi, Jessi Carina, Akhdi Martin Pratama, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Nursita Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.