Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompolnas Ingatkan Polisi Harus Profesional Tangani Laporan Warga, Jangan Merasa Dibohongi

Kompas.com - 03/11/2023, 08:51 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengingatkan bahwa polisi harus profesional menindaklanjuti semua laporan warga, termasuk laporan yang ternyata tidak sesuai fakta.

Poengky mengingatkan hal itu menanggapi respons polisi yang merasa dibohongi oleh warga Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, yang melaporkan dugaan percobaan pembunuhan karena takut hal buruk terjadi.

"Jika ada pelapor yang membuat laporan, tetapi malah melaporkan dugaan kejahatan yang tidak berdasarkan fakta, maka polisi diharapkan untuk tetap bersikap profesional," kata dia saat dihubungi, Kamis (2/11/2023) malam.

Baca juga: Warga Jaksel Lapor 110 Terkait Percobaan Pembunuhan, Polisi: Ternyata Bohong karena Ketakutan

Tak hanya bersikap profesional, Poengky mengingatkan semua aparat kepolisian untuk selalu menunjukkan rasa simpati.

Dengan adanya rasa simpati dari polisi, masyarakat yang membuat laporan pada akhirnya bisa lebih terbuka.

"Dalam menerima laporan masyarakat, sikap yang harus ditunjukkan anggota haruslah sikap yang simpati. Toh dengan tetap bersikap simpati, pasti nantinya akan dapat dilihat benar tidaknya laporan setelah melakukan penyelidikan," ungkap Poengky.

"Jika laporan berdasarkan fakta, maka ditindaklanjuti. Tetapi, jika tidak sesuai fakta, akan dihentikan," lanjut dia.

Baca juga: Warga Manggarai Minta Maaf Usai Prank Polisi soal Adanya Laporan Percobaan Pembunuhan

Di sisi lain, Poengky meminta masyarakat tak membuat laporan palsu atau sekadar main-main. Masyarakat diminta membuat laporan yang sesuai fakta.

"Kompolnas berharap masyarakat memahami bahwa laporan kepada polisi tidak untuk main-main. Laporan kepada polisi memiliki konsekuensi hukum. Jika laporan kepada polisi tidak berdasarkan fakta, pasti akan ada konsekuensi hukumnya," tutur Poengky.

Terakhir, Poengky tak lupa memberikan apresiasi kepada petugas kepolisian yang bergerak cepat menindaklanjuti laporan dari masyarakat.

"Kompolnas mengapresiasi gerak cepat kepolisian dalam menindaklanjuti laporan dan berhasil membongkar laporan yang tidak benar tersebut," ucap dia.

Baca juga: Duduk Perkara Ulah Siswa SMA yang Prank Pengelola Koja Trade Mall Pakai Teror Bom Palsu

Diberitakan sebelumnya, seorang wanita berinisial NS (37) melaporkan adiknya sendiri, J, atas tuduhan percobaan pembunuhan.

Laporan itu disampaikan NS kepada aparat kepolisian melalui call center 110 pada Kamis siang. Setelah ditelusuri, laporan warga Manggarai itu ternyata tak sesuai fakta.

Kapolsek Tebet Kompol Jamalinus Nababan membantah adanya percobaan pembunuhan oleh J.

"Jadi gini, pelapor itu membuat laporan karena ketakutan saja. Itu kan adik dia sendiri yang dilaporkan. Ini adik kandung dilaporkan sama dia," kata Jamalinus saat dikonfirmasi, Kamis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com