Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Kampung Melayu: Rugikan Orang Dewasa, tapi Jadi Wahana Bermain Anak-anak

Kompas.com - 07/11/2023, 05:36 WIB
Nabilla Ramadhian,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir sudah menjadi makanan sehari-hari warga RT 013 RW 04 Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.

Berlokasi di tanah rendah dan cukup dekat dengan Kali Ciliwung, wilayah ini sering kebanjiran karena air kiriman dari Bogor dan Depok.

Salah satu yang sudah merasakan banjir selama puluhan tahun adalah Sanusi selaku Ketua RT 013.

"Saya tinggal di sini dari lahir, dari tahun 1967. Banjir sama saja (tingginya), tapi paling parah tahun 2007, kisaran empat sampai lima meteran," ungkap dia di lokasi, Senin (6/11/2023).

Baca juga: Jakarta Banjir di Awal Musim Hujan, Dinas SDA DKI Klaim Sudah Lakukan Berbagai Pencegahan

Sepanjang yang ia ketahui, banjir di Kampung Melayu itu selalu pada kisaran 100-175 sentimeter, kecuali pada 2007.

Dengan ketinggian debit air tersebut, saat ini sebagian besar warga di daerah itu lebih memilih mengungsi ke lantai 2 rumah masing-masing.

Namun, kondisi ini jauh berbeda dengan belasan sampai puluhan tahun lalu. Saat itu, mayoritas hunian penduduk hanya memiliki satu tingkat.

Sanusi mengungkapkan, sejak dahulu Kampung Pulo selalu mengalami banjir akibat air kiriman, meski lebih sering sejak 2020.

"Bulan Juni 2023 ke belakang, kena kiriman banjir setiap bulan, ini sejak 2020. Kalau kemarin-kemarin (Juli-Oktober 2023), libur dulu banjirnya karena musim kemarau. Sekalinya hujan (di Bogor dan Depok), langsung (kena banjir) 175 sentimeter," ujar dia.

Walaupun sudah familiar dengan banjir, bukan berarti Sanusi dan warga lainnya telah menerimanya dengan lapang dada.

Ada kalanya mereka lelah dengan kondisi itu. Bahkan, Sanusi pernah meninggalkan rumahnya selama tiga bulan karena banjir.

"Saya pernah ninggalin rumah sampai tiga bulan karena banjir. Ngapain saya bersihin rumah kalau besoknya kebanjiran lagi, kotor lagi. Eh benar, besok-besoknya kebanjiran lagi. Ya saya biarin saja (tinggalin) rumah tiga bulan," terang dia.

Baca juga: Kronologi Banjir Melanda Permukiman Kebon Pala Jatinegara Sampai Belasan Jam

Dilema banjir di Kampung Melayu

Sanusi tidak menampik penduduk yang sudah berusia dewasa lelah menghadapi banjir di Kampung Melayu.

Sebab, air sering masuk ke rumah. Bahkan, banjir yang cukup tinggi dapat merendam lantai satu rumah warga.

Inilah mengapa sebagian besar warga RT 013, Kampung Melayu, memiliki rumah bertingkat. Ada yang memiliki dua tingkat, ada pula yang memiliki tiga tingkat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com