Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat B2W Cabut Predikat Jakarta sebagai "Kota Ramah Sepeda" gara-gara Pemprov Tak Konsisten Dukung Pesepeda

Kompas.com - 07/11/2023, 22:53 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Bike to Work (B2W) Indonesia mencabut predikat Jakarta sebagai Kota Ramah Sepeda yang diberikan pada 2021 silam.

Ketua Umum B2W Indonesia, Fahmi Saimima menjelaskan, pencabutan predikat itu dilakukan karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta saat ini dianggap tak konsisten dalam pembangunan fasilitas untuk pesepeda.

"Per hari ini, Selasa 7 November 2023, anugerah tersebut kami cabut kembali, dan menyatakan Kota Jakarta gugur mendapat predikat sebagai Kota Ramah Sepeda," ujar Fahmi dalam keterangan resminya, Selasa (7/11/2023).

Baca juga: B2W Cabut Predikat Kota Ramah Sepeda untuk DKI Jakarta

Banyak langkah yang bertolak belakang

Fahmi menerangkan, pihaknya telah melakukan evaluasi terkait pencabutan predikat Kota Ramah Sepeda sambil melihat arah kebijakan Pemprov DKI terhadap para pesepeda.

Hasilnya, banyak langkah yang bertolak belakang dengan semangat B2W untuk memfasilitasi, menjamin keamanan dan keselamatan pesepeda.

"Realitasnya malah memperlihatkan adanya langkah-langkah yang sangat bertolak belakang dengan semangat penghargaan itu," kata Fahmi.

Tak konsisten dukung kegiatan bersepeda

Fahmi menilai, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tak konsisten dalam mendukung kegiatan bersepeda.

Baca juga: B2W Anggap Pemprov DKI Tak Konsisten Dukung Pengendara Sepeda

Sebab, kebijakan-kebijakan yang diambil justru menunjukkan ketidakberpihakan terhadap para pesepeda di Jakarta.

"Pj Gubernur justru menggusur kebijakan sebelumnya. Kami anggap malapraktik tata kelola jalur sepeda," ujar Fahmi.

Fahmi menjelaskan, Pemprov DKI yang tak lagi menganggarkan pembangunan jalur sepeda pada 2024 merupakan salah satu contoh ketidakberpihakan terhadap para pesepeda di Jakarta.

Selain itu, penggusuran pedestrian dan jalur sepeda di wilayah Santa, Jakarta Selatan, untuk merekayasa lalu lintas menjadi contoh lainnya.

Hal tersebut, lanjut Fahmi, menjadi alasan B2W memutuskan mencabut predikat "Kota Ramah Sepeda" untuk DKI Jakarta.

Menurut Fahmi, B2W sebelumnya memberikan predikat Kota Ramah Sepeda untuk Jakarta karena dianggap mempunyai sistem tata kota yang baik untuk bersepeda.

Baca juga: B2W Kecewa Stick Cone Jalur Sepeda Dibongkar, Anggap Pemprov DKI Ingin Hilangkan Program Gubernur Sebelumnya

Terlebih, pembangunan jalur sepeda juga dilakukan secara masif dengan penyediaan anggaran mencapai Rp 119 miliar untuk tiga tahun.

"Kami berpandangan tidaklah baik mempertahankan penghargaan itu. Sedangkan kondisi nyatanya, saat ini, sangat jauh dari apa yang dinilai baik ketika penghargaan diberikan," pungkas Fahmi.

(Tim Redaksi: Tria Sutrisna, Jessi Carina, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Megapolitan
Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Megapolitan
Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Megapolitan
Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Megapolitan
Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Megapolitan
Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Megapolitan
Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com