Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Pengendara Motor Menerjang Kemacetan di TB Simatupang yang Bikin Pusing dan Lelah

Kompas.com - 09/11/2023, 05:53 WIB
Baharudin Al Farisi,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna jalan mengeluhkan terkait kemacetan yang terjadi di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Macet parah di Jalan TB Simatupang tersebut imbas adanya sejumlah proyek galian dari lampu merah Ampera hingga putar arah kantor Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

Dengan adanya proyek tersebut para pengendara terpaksa berbagi ruas jalan dan kemacetan pun tidak dapat dihindari. Volume kendaraan terlihat sangat padat ketika jam pulang kerja tiba.

Apalagi, Jalan TB Simatupang merupakan akses utama para pengendara dari arah Lebak Bulus menuju Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Baca juga: Tak Kuat Hadapi Macet, Ojol Asal Cileungsi: Salut Sama Driver di Jakarta!

Seorang pedagang bernama Heri (45) menyebutkan, kemacetan di Jalan TB Simatupang terjadi hingga pukul 24.00 WIB.

Heri yang sudah 4 tahun terakhir berjualan di depan Gedung Antam itu berujar, kemacetan yang disebabkan proyek galian ini sudah dimulai sejak pukul 07.00 WIB.

"(Macet di TB Simatupang) biasanya sampai jam 12 malam. Ya kalau mulai macet dari jam 7 pagi," ungkap Heri saat ditemui Kompas.com di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (7/11/2023).

Dalam periode waktu tersebut, Heri mengatakan, kemacetan di Jalan TB Simatupang terus terjadi tanpa henti.

Sepengetahuan Heri, proyek yang berlangsung di dekat Gerbang Tol Lenteng Agung 1 itu sudah berlangsung sejak lebih dari 1 bulan terakhir.

Banyak pengendara yang menepi

Pantauan Kompas.com, banyak pengendara yang akhirnya memutuskan menepi untuk sekadar beristirahat.

Mereka tidak kuat menghadapi macetnya Jalan TB Simatupang, salah satunya adalah pengemudi ojek online (ojol), Haerul (35).

Setelah membuka helm dan menurunkan standar motor, Haerul langsung memesan kopi hitam dan menyulut rokoknya

Dia pun duduk dan menyandarkan badan di depan pagar besi Gedung Antam.

Haerul yang merupakan warga Cileungsi itu mengaku pusing saat melawati Jalan TB Simatupang akibat macet panjang yang disebabkan beberapa proyek galian.

"Gue engggak tahu ini proyek apa, kurang paham. Cuma, gue lihat ini macet banget. Makanya gue minggir, pusing, macet banget soalnya," kata Haerul.

Haerul berujar, ia baru saja mengantarkan paket dari Kuningan, Jakarta Selatan, dan hendak pulang ke rumahnya.

Namun, dia harus pasrah ketika lewat Jalan TB Simatupang, akses utama menuju Cileungsi.

"Kan ini satu-satunya jalan. Bisa sih lewat Kramatjati, tapi jauh. Kalau lewat Depok juga sama saja," tutur Haerul.

Baca juga: Tiada Hari Tanpa Macet, Sudah Satu Bulan Lebih Pengendara Bersusah Payah Lewati Jalan TB Simatupang

Pengendara motor lain bernama Agus (43) juga mengalami hal serupa.

Saat membonceng anak dan istrinya, Agus tiba-tiba menepikan sepeda motornya di depan Gedung Antam. Wajahnya tampak peluh setelah Agus membuka helm.

"Mau lewat sini saja perjuangan banget. Ini motor langsung panas," keluh Agus setelah standarkan roda duanya.

Macet di mana-mana

Haerul juga sempat menumpahkan curahan hatinya (curhat) ketika ia mendapatkan pesanan mengantar paket ke Jakarta.

Berdasarkan pengalamannya, Haerul mengaku selalu diadang kemacetan ketika "dilempar" ke Jakarta.

"Pasti (macet kalau ke Jakarta). Kalau di Cileungsi, aman. Soalnya kan gue sudah paham wilayah, gue sudah tahu jalan-jalan tikus. Bisa potong jalan sana dan sini," tutur Haerul.

Namun, menurut Haerul, ceritanya akan berbeda ketika ia berkendara di Jakarta.

"Kalau di Jakarta kan bingung, 'Potong jalan ke mana ini?', gitu. Ke sana macet, ke situ juga macet, ngikutin map juga bapuk. Buset dah," keluh Haerul.

Ia tidak memungkiri Cileungsi yang masuk ke dalam Kabupaten Bogor juga banyak terjadi kemacetan di jalan raya.

Hanya saja, Haerul berpendapat, kemacetan tersebut sangat berbeda jauh dengan Ibu Kota.

"(Cileungsi) Ramai doang, enggak padat. Kalau ini mah, aduh, stuck ini mah," imbuh Haerul.

Baca juga: Pedagang: Macet di Jalan TB Simatupang Biasanya sampai Jam 12 Malam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com