Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urai Kepulan Asap di RS Omni Pulogadung, Damkar Lakukan Operasi Ventilasi

Kompas.com - 13/11/2023, 06:23 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Sudin Gulkarmat Jakarta Timur melakukan operasi ventilasi untuk mengurai kepulan asap di dalam RS Omni Pulogadung, Jakarta Timur.

Kepulan asap menutupi enam lantai rumah sakit itu karena ada sejumlah titik yang terbakar di lantai dasar dan lima, Minggu (12/11/2023).

"Karena asap sudah masuk ke semua ruangan, kami lakukan operasi ventilasi. Kami membuka semua jendela di setiap lantai," ujar Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman di lokasi.

Selain membuka seluruh jendela di rumah sakit itu, para pemadam kebakaran juga membantu mengevakuasi para pasien.

Baca juga: RS Omni Pulogadung Keluarkan Asap Pekat, Pasien Berhamburan ke Halaman

Mereka membantu membuka akses kepada para pasien dengan mengarahkan pasien dan pengunjung ke rute-rute yang paling aman menuju ke luar gedung.

"Kami membantu memberikan akses untuk evakuasi (dari dalam gedung) ke ramp untuk berlindung. Tadi banyak yang sudah kami kumpulkan di sana (halaman)," kata Gatot.

Ia melanjutkan, kepulan asap muncul akibat kebakaran yang disebabkan percikan alat untuk mengelas.

Adapun, lift barang di lantai lima sedang diperbaiki dengan pengelasan sehingga percikan percikan api dari alat itu jatuh ke lantai dasar.

Lantai dasar RS Omni tidak digunakan sebagai area parkir. Di sana, hanya terdapat kantin, ruang rontgen, dan area genset.

Baca juga: Asap Pekat di RS Omni Disebabkan Kebakaran Tumpukan Kain Lap

Gatot tidak mengetahui persis ruangan apa yang memiliki kain majun. Namun, api muncul dari situ karena kain terkena percikan itu.

Akibat api tersebut, asap pekat muncul. Asap membubung tinggi dari lantai basement menuju lantai lima dan lantai enam.

Sembari memadamkan api di lantai basement, pemadam kebakaran juga menelusuri setiap lantai untuk memeriksa titik api.

"Kami cari di lantai lima, ternyata ada yang terbakar juga. Sudah kami padamkan, termasuk dengan api yang di basement," ujar Gatot.

Saat ini, seluruh titik api di dalam RS Omni sudah dipadamkan oleh 11 unit mobil pemadam kebakaran dan 55 personel Sudin Gulkarmat Jakarta Timur.

Baca juga: RS Omni Pulogadung Keluarkan Asap Pekat yang Merambat ke Seluruh Lantai

Sebelumnya, RS Omni mengeluarkan asap pekat sekitar pukul 19.30 WIB. Pantauan di lokasi, asap tampak mengepul dari area dekat pintu menuju lantai dasar.

Per pukul 20.00 WIB, banyak pasien dan pengunjung yang sudah berada di area parkir rumah sakit. Namun, masih ada sejumlah pasien dan pengunjung yang keluar dari gedung rumah sakit.

Ada pula yang berlarian dan berjalan cepat ke luar area rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com