JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pejalan kaki bernama Indah (32) mengaku khawatir saat menyeberang di persimpangan Mambo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (13/11/2023).
Pasalnya, persimpangan Mambo tidak memiliki marka zebra cross untuk penyeberangan pejalan kaki.
"Saya jadi takut kalau mau menyeberang. Orang kan kalau sudah naik kendaraan maunya buru-buru, mau duluan. Saya khawatir kena tabrak," kata Indah saat ditemui Kompas.com di persimpangan Mambo, Senin (13/11/2023).
Baca juga: Ambulans Terpaksa Berhenti akibat Ulah Nakal Pelanggar Lalu Lintas di Persimpangan Mambo Jakut
Karyawan swasta itu juga menyinggung banyaknya pengendara yang melanggar aturan lalu lintas di persimpangan Mambo.
Salah satu pelanggarannya, yakni berhenti melewati marka saat lampu merah, sehingga semakin menyulitkan pejalan kaki untuk menyeberang.
Bahkan, para pelanggar lalu lintas itu lebih galak dibandingkan pejalan kaki.
"Kalau (kami) mau menyeberang, mereka (pengendara) malah lebih galak, (kami) diklaksonin duluan. Jadinya enggak gisa nyeberang karena enggak ada zebra cross," ucap Indah.
Melihat situasi yang menurut dia kacau, Indah membayangkan betapa sulitnya pejalan kaki yang menyeberang bersama anaknya.
"Kalau lagi ada pejalan kaki yang bawa anak kecil, kan (anaknya) enggak bisa ditarik begitu saja buat jalan agak cepetan atau lari ketika lagi menyeberang," tutur Indah.
Baca juga: Satu Polisi Hadapi Ratusan Pelanggaran Lalu Lintas di Persimpangan Mambo Jakarta Utara
Diberitakan sebelumnya, kondisi lalu lintas di Jakarta terpantau cukup kacau.
Berdasarkan pantauan pada Senin sejak pukul 07.23 WIB sampai 08.23 WIB, tercatat sebanyak 435 pelanggaran lalu lintas terjadi di persimpangan Mambo.
Dari 435 pelanggaran lalu lintas, 191 di antaranya melewati marka garis putih yang sudah pudar saat lampu lalu lintas, sedangkan 146 pengendara menerobos lampu merah.
Berikut ini detail pelanggaran yang terjadi di persimpangan Mambo, Senin pukul 07.23-08.23 WIB: