Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Saksi Diperiksa terkait Jasad Pria Mengambang di Kali Angke Cengkareng

Kompas.com - 13/11/2023, 21:18 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Polsek Cengkareng memeriksa tiga saksi terkait penemuan jasad pria tanpa identitas yang mengambang di Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (13/11/2023).

"Saksi tiga orang, sedang berproses. (Ketiga saksi) dari warga yang pertama kali menemukan (korban)," kata Kapolsek Cengkareng Kompol Hasoloan Situmorang di Mapolsek Cengkareng.

Baca juga: Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Mengambang di Kali Angke Cengkareng

Polisi juga menyelidiki lokasi awal korban ditemukan. Sebab, jasad pria itu diduga ikut terbawa aliran Kali Angke.

Sementara ini, Hasoloan mengaku belum dapat menyimpulkan penyebab kematian korban.

"Untuk dugaan (pembunuhan) masih belum. Butuh proses penyelidikan yang lebih lanjut lagi," ungkap dia.

Menurut dia, tak ditemukan luka berdasarkan pemantauan fisik korban secara kasat mata.

Kendati begitu, polisi tetap memeriksakan korban ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Korban diperkirakan berusia antara 30-40 tahun. Tidak ada identitas diri ditemukan pada diri korban.

Baca juga: Polisi: Tak Ada Luka di Tubuh Pria yang Ditemukan Tewas di Kali Angke

"Ciri-cirinya mayat menggunakan kaos bergaris oranye dan hitam, kemudian celana jeans berwarna gelap," ujar Hasoloan.

Korban pertama kali ditemukan oleh warga. Polisi kemudian langsung mendatangi lokasi kejadian, setelah mendapat laporan.

Selanjutnya, personel dari Polsek Cengkareng datang ke TKP. Mereka mengevakuasi korban bersama petugas pemadam kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Sebelumnya, petugas keamanan bernama Erpan mengatakan, jasad pria itu pertama kali ditemukan mengambang sekitar pukul 09.45 WIB.

"Ditemukan tadi, jam 09.45 WIB. Mayatnya mengambang dari sana mengalir," papar Erpan di lokasi kejadian.

Baca juga: Pria Tanpa Identitas Mengambang di Kali Angke Cengkareng, Usia Diperkirakan 30-40 Tahun

Ia menyampaikan, jenazah itu dibawa ke tepi kali oleh pekerja proyek bangunan. Erpan mengaku tak mengetahui identitas korban.

"Kurang tahu (identitas korban). Bajunya ada bekas sobekan, tadi saya lihat pas mengambang," ucap Erpan.

"Kayaknya baru semalam (tewas). Kalau bengkak sudah, tetapi belum busuk," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com