Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pengendara Motor Langgar Aturan Lalu Lintas: Terburu-buru Dikejar Waktu

Kompas.com - 15/11/2023, 17:20 WIB
Firda Janati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Para pengendara sepeda motor di Bekasi mengaku sering melanggar aturan lalu lintas karena terburu-buru dikejar waktu.

Karyawan swasta asal Rawalumbu, Umar (28) mengatakan, ia pernah melanggar lalu lintas, di antaranya melawan arus dan menerobos lampu merah.

"Paling terpaksa langgar (lalu lintas) itu kalau lagi terburu-buru, itu juga tetap lihat-lihat situasi di jalan, kalau ramai sih enggak berani juga terobos atau lawan arus," ujar Umar kepada Kompas.com, Rabu (15/11/2023).

Umar menuturkan, kebiasaan melanggar lalu lintas itu hanya dilakukannya saat dikejar waktu atau ada urusan penting.

Baca juga: Lawan Arah di Simpang Caman Bekasi, Pengendara Motor Diteriaki Putar Balik di Depan, Woy

"Paling kalau lagi terburu-buru ke kantor atau ke suatu tempat ada urusan penting," imbuh dia.

Alasan yang sama juga diungkapkan Uci (31), karyawan swasta yang tinggal di Harapan Mulya.

"Saya pernah enggak pakai helm, terobos lampu merah sama lawan arah. Paling sering lawan arah, tapi di tempat yang enggak dijaga polisi," kata Uci.

Meski begitu, Uci tetap berhati-hati saat lawan arus. Ketika kondisi jalanan sepi, ia baru berani menerobos.

"Kalau soal lawan arah, karena jauh banget jarak puteran balik legalnya. Jadi milih jalur cepat karena buru-buru," ujarnya.

Baca juga: 357 Pelanggaran di Simpang Caman Bekasi dalam 1 Jam, Didominasi Kendaraan Lawan Arah

Pengendara lain, Andreas (29) juga memberi alasan yang sama. Ia bahkan mengaku hampir semua aturan lalu lintas pernah dilanggar.

"Kayaknya hampir semua pernah saya langgar. Terobos lampu merah sampai putar balik bukan di U-Turn, enggak bawa surat kendaraan, main ponsel sambil nyetir," imbuhnya.

Hal tersebut dilakukan pria yang tinggal di Tambun, Kabupaten Bekasi itu karena dikejar waktu untuk sampai tempat tujuan.

"Misalnya lihat ponsel, itu kan kalau berhenti dulu di pinggir jalan malah buang-buang waktu. Kalau mau dihapain (maps) susah juga, jadi ribet gitu," paparnya.

Baca juga: Meski Ada Polisi, 241 Pelanggaran Lalu Lintas Terjadi di Lampu Merah Stasiun Pasar Minggu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com