JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah isu seputar Jabodetabek menarik perhatian pembaca Kompas.com sepanjang Rabu (15/11/2023), salah satunya tentang debt collector gadungan di Depok beli ribuan data kredit motor.
Data tersebut didapat sang debt collector gadungan inisial GMB (43) dengan harga Rp 150.000.
Kemudian, artikel mengenai pedemo konser Coldplay di GBK dorong-dorongan dengan polisi juga ramai dibaca.
Baca juga: Dilaporkan ke Polisi, Aiman: Kalau Ada Suara Kritis, Jangan Langsung Lapor
Sementara itu, berita mengenai Polda Metro dinilai lambat tetapkan tersangka pemerasan SYL turut menarik perhatian dan banyak dibaca.
Berikut ini paparan dari tiga berita Populer Jabodetabek yang disebutkan di atas:
GMB (43) alias Preso, debt collector gadungan di Depok, Jawa Barat, mengaku memiliki ribuan data kredit motor dari sebuah aplikasi.
Dengan membayar Rp 150.000 sampai Rp 200.000 saja, kata Preso, dia sudah bisa mengantongi ribuan data "kreditan" sepeda motor dari berbagai daerah di Indonesia. Kendati begitu, ia menolak menjelaskan lebih rinci perihal aplikasi tersebut.
Baca juga: Polisi Tangkap Debt Collector Gadungan di Depok yang Bawa Kabur Motor Orang
"Ada di data, datanya beli dari aplikasi, ada di situ datanya. Satu kali beli dapat ribuan data se-Indonesia," kata Preso saat dihadirkan dalam rilis perkara Mapolres Metro Depok, Selasa (14/11/2023).
Usai menentukan targetnya, Preso langsung mengamati korban. Setelah itu dia menghampiri seraya membawa surat leasing palsu buatannya untuk meyakinkan korban. Baca selengkapnya di sini.
Massa yang menolak konser Coldplay terlibat aksi dorong-dorongan dengan polisi, Rabu (15/11/2023). Peristiwa itu terjadi di Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, tepatnya di depan Hotel Mulia.
Aksi dorong-dorongan itu bermula saat pasukan dari Brimob Polda Metro Jaya hendak memukul mundur massa.
Baca juga: Ada Demo Tolak Coldplay di GBK, Penonton Sempat Khawatir Konser Batal
Massa yang mengatasnamakan dirinya sebagai Gerakan Nasional Anti LGBT dipukul mundur karena aksi yang dilakukan tak berizin.
“Kami minta kepada massa untuk mundur,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo menggunakan pengeras suara. Baca selengkapnya di sini.
Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya hingga saat ini belum juga menetapkan tersangka dalam dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Pakar hukum pidana dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, menyayangkan atas lambatnya penetapan tersangka oleh Polda dalam dugaan pemerasan SYL ini.
Baca juga: Diperiksa Terkait Kasus Firli Peras SYL, Direktur KPK Dicecar 13 Pertanyaan
"Ada persoalan psikoligis di Kapolda (Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto), " ucap Fickar kepada Kompas.com, dikutip Rabu (15/11/2023).
Padahal, kasus tersebut sudah naik ke tahap penyidikan sejak Jumat (6/10/2023). SYL diduga diperas oleh salah satu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.