Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMP di Bekasi yang Tewas Kondisinya Kurang Sehat Sebelum Main "Kuda Tomprok"

Kompas.com - 20/11/2023, 17:13 WIB
Firda Janati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - MA (13) siswa SMP Negeri 7 Kota Bekasi yang meninggal dunia saat main "kuda tomprok" ternyata dalam kondisi kurang sehat saat peristiwa terjadi.

Kepala Sekolah SMPN 7 Sumarno mengatakan, korban sempat tidak mau sekolah karena kondisi kesehatannya itu.

"Badannya kecil, menurut informasi, anak tersebut pada hari itu sebenarnya tidak mau sekolah karena badannya tidak begitu fit," ujar Sumarno saat ditemui di lokasi, Senin (20/11/2024).

Baca juga: Siswa SMP di Bekasi yang Meninggal Dunia Saat Main Kuda Tomprok Jatuh dalam Kondisi Tengkurap

Sumarno mengatakan, ibunda MA tetap mengajak anaknya untuk sekolah meski sedang kurang sehat.

"Tetapi ibunya tetap mengajak supaya anak ini tetap berangkat ke sekolah. Jadi keadaaan korban memang sedang tidak fit begitu," imbuhnya.

Sampai akhirnya peristiwa nahas itu terjadi. Korban tiba-tiba pingsan saat sedang bermain dengan 11 temannya di luar jam pembelajaran, Jumat (17/11/2023).

"Ketika jatuh itu kan kondisinya memang sudah lemas. Setahu saya (posisi) jatuh tengkurap," tuturnya.

Sumarno melanjutkan, keluarga korban telah mengikhlaskan kepergian MA. Korban juga dimakamkan sehari setelah peristiwa terjadi, Sabtu (19/11/2023).

"Orangtuanya sudah ikhlas ini sebagai musibah, ya ini sudah ikhlas. Sudah cukup (tidak dilanjutkan ke proses hukum)," tuturnya.

Sebagai informasi, kuda tomprok merupakan permainan kelompok yang kerap dimainkan oleh pelajar di sekolah. Pemainnya dibagi menjadi dua kelompok.

Baca juga: Kronologi Siswa SMP di Bekasi Meninggal Dunia Saat Main Kuda Tomprok

Ada yang berperan menjadi kuda dan ada yang menjadi penunggang.

Mereka yang menjadi kuda posisinya menungging dengan posisi seperti "L" terbalik dan kaki terbuka.

Kepala hingga batas leher mereka dimasukkan ke selangkangan rekan di depannya yang posisinya menungging.

Satu orang berdiri di depan untuk menyangga orang yang menjadi kuda di barisan pertama.

Sementara mereka yang menjadi penunggang akan melompat dan menduduki punggung orang-orang yang berperan sebagai kuda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Megapolitan
PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

Megapolitan
Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com