Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMP Meninggal Saat Main "Kuda Tomprok", Disdik Bekasi Minta Sekolah Awasi Permainan Anak

Kompas.com - 20/11/2023, 20:42 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi meminta setiap sekolah meningkatkan pengawasan terhadap permainan apa yang dilakukan siswa di sekolah.

Sekolah diminta langsung bersikap tegas jika anak memilih permainan berisiko tinggi, misalnya "kuda tomprok" seperti yang dimainkan siswa SMP Negeri 7.

Permainan itu telah menyebabkan seorang siswa berinisial MA (13) meninggal dunia. 

"Kami dari Disdik Kota Bekasi sudah mengimbau kepada kepala sekolah, para guru untuk memilah-milah terkait permainan-permainan anak yang tidak berisiko, tidak berbahaya," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi Warsim Suryana saat ditemui di SMP Negeri 7 Bekasi, Jalan Belanak Raya, Bekasi Selatan, Senin (20/11/2023).

Baca juga: Fakta Siswa SMP di Bekasi Meninggal Usai Main Kuda Tomprok: Korban Sedang Kurang Sehat dan Jatuh Tengkurap

Imbauan itu bukan hanya tertuju untuk SMPN 7, tetapi juga sekolah lain di Kota Bekasi.

"Mudah-mudahan dari guru baik SD atau SMP maupun komponen lain bisa bersikap bijak lagi terhadap permainan-permainan yang tidak mengandung risiko tinggi," ucapnya.

Karena itu, lanjut Warsim, pihaknya akan mengingatkan kepada seluruh sekolah agar kasus yang menimpa MA tidak terjadi di kemudian hari.

"Secara regulasi akan kita sampaikan jangan sampai hal ini terjadi lagi. Pak Disdik (Uu Saeful Mikdar) dan Pj Wali Kota Bekasi (Gani Muhamad) sudah menyampaikan bahwa ini adalah musibah, ini adalah takdir yang tidak bisa kita hindarkan," jelasnya.

Baca juga: Teman-teman Siswa SMP yang Meninggal Saat Main Kuda Tomprok Jalani Trauma Healing

Adanya peristiwa meninggalnya MA, Disdik Kota Bekasi menyampaikan belasungkawa mendalam terhadap keluarga korban.

"Pasca kejadian ini jujur kami dari Disdik Kota Bekasi mengucapkan duka cita sedalam dalamnya karena atas kejadian ini kami merasa berduka cita," ujar Warsim.

Keluarga MA telah mengikhlaskan kepergian MA. Mereka menganggap peristiwa ini sebagai musibah.

Diketahui, saat kejadian, MA sedang mendapat giliran menjadi "kuda" dalam permainan "kuda tomprok".

Kelompok yang menjadi kuda akan ditiban oleh orang yang mendapat giliran menjadi penunggang.

Baca juga: Siswa SMP di Bekasi yang Tewas Kondisinya Kurang Sehat Sebelum Main Kuda Tomprok

Di tengah permainan, korban yang saat itu berada di urutan tiga ketika menjadi kuda kemudian terjatuh.

"Saat di TKP korban pingsan, mulutnya keluar busa. Korban dilarikan ke rumah sakit Primaya Bekasi Selatan," ucap Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono, Minggu.

Dalam penelusuran polisi, korban diketahui mengalami cedera berat di bagian kepala belakang.

MA sendiri saat ini sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Padurenan, Kota Bekasi, Sabtu (18/11/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Megapolitan
Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com