BEKASI, KOMPAS.com - Sumiati (57) warga Kota Bekasi menilai tidak ada perubahan yang dirasakan setiap pergantian Presiden Indonesia.
Sumiati mengatakan, ia merasakan harga pangan terus melonjak siapapun presiden yang menjabat.
"Harga-harga pada mahal semuanya, Presiden gonta-ganti sama saja enggak ada ininya (perubahan)," kata Sumiati saat ditemui di Pasar Baru, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (21/11/2023).
Baca juga: Harga Bahan Pangan Naik, Pedagang Tak Tega Berhentikan Karyawan
"Selama ini presiden gonta-ganti tapi sama saja, enggak ada ini (membantu) ke rakyat kecil," sambung dia.
Pada saat pandemi Covid-19 melanda, Sumiati mengaku tidak pernah mendapat bantuan sekalipun dari pemerintah.
Padahal, lanjut Sumiati, ia tinggal di rumah kontrakan dan tidak memiliki suami yang menafkahinya.
"Saya saja yang namanya corona dapat sembako saja enggak pernah sekalipun, saya rumah kontrak loh, enggak punya suami," tutur dia.
Saat ditanya terkait siapa calon presiden yang akan dipilih pada Pemilu 2024, Sumiati mengaku belum menentukan pilihannya.
"Belum ada, enggak tahu nanti, semua sama saja," imbuh dia.
Baca juga: Pedasnya Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Kemiri Muka Depok, Kini Rp 120.000 Per Kg
Sementara itu, berdasarkan pengamatan Kompas.com di Pasar Baru, harga cabai merah tembus Rp 100.000 dari harga normal yang hanya Rp 50.000 sekilo.
"Semuanya naik (bahan pokok). Cabai mahal, sekilo Rp 120.000, kalau saya harga belinya Rp 100.000," ucap seorang pedagang Ahmad Maulana.
Ahmad menuturkan, selain karena faktor cuaca, kenaikan bahan pokok itu biasa terjadi terutama jelang perayaan hari besar keagamaan.
"Cuaca kali sama (jelang) Natal dan Tahun Baru sudah biasa," imbuh dia.
Baca juga: Harga Cabai Meroket, Pengusaha Warteg Siasati Menu Makanan Pedas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.