JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya ranjau paku di jalanan Jakarta menjadi momok bagi para pengendara.
Kehadiran ranjau paku seakan tidak bisa dibendung lantaran aksi pelaku kerap dilakukan secara cepat.
Setidaknya itu yang dikatakan oleh Lelo (45).
Pedagang kopi keliling yang biasa berdagang Jalan Gatot Subroto, tepatnya di depan Hotel Mangkuluhur, Setiabudi, itu mengatakan, penebaran ranjau paku sudah terjadi dua kali pada bulan November ini.
Baca juga: Pernah Lihat Langsung, Warga Sebut Penebar Ranjau Paku di Jalan Gatsu Tidak Beraksi Sendirian
"Dua kali, pertama di depan pintu masuk, yang kedua di depan dagangan saya ini. Kalau di depan pintu masuk, itu saya lihat pelakunya, tapi enggak jelas karena naik motor," ujar Lelo saat ditemui Kompas.com di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (22/11/2023).
Seingat dia, penyebar ranjau biasa berboncengan dengan satu sepeda motor.
Hanya pengemudi yang mengenakan helm.
Penumpang yang tak mengenakan pelindung kepala bertugas untuk membuang plastik berisi ranjau-ranjau paku.
"Yang enggak pakai helm ini lempar kantung plastik, dibanting ke jalan, baru tersebar ranjaunya," ucap Lelo.
Baca juga: Kesaksian Pedagang di Jalan Gatsu, Setiap Hari Ada Pengendara yang Kena Ranjau Paku
Lelo mengungkapkan, ia sudah biasa melihat para pengendara sepeda motor jadi korban dari ranjau paku.
"Kalau di sini, setiap hari ada empat sampai lima orang. Saya kan dagang dari jam 10.00-15.00 WIB, itu saya lihat pasti ada, mereka mendorong motornya," kata Lelo.
Pengendara motor itu mendorong kendaraannya bukan karena kehabisan bensin, melainkan karena bannya bocor kena paku.
Hal itu ia ketahui ketika melihat ban motor para pengendara yang kempis.
"Bukan (karena habis bensin). Memang di sini rawan (ranjau paku)," tutur Lelo lagi.
Baca juga: Waspada, Ranjau Paku Bertebaran di Jalan Gatot Subroto
Dalam beraksi, penyebar juga biasanya menggunakan paku khusus.