Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada Bekas Penganiayaan di Mayat Pria yang Ditemukan di TPS Rusun Cilincing

Kompas.com - 27/11/2023, 19:20 WIB
Baharudin Al Farisi,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyatakan tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh pemulung bernama Rohmanto (69) yang ditemukan tewas di tempat penampungan sementara (TPS) Rusun Cilincing.

“Tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan pada tubuh korban. Korban diduga meninggal karena sakit,” kata Kapolsek Cilincing Kompol Fernando Saharta Saragi saat dikonfirmasi, Senin (27/11/2023).

Fernando menambahkan, buruh harian lepas bernama Rosadi (44) merupakan orang yang pertama kali menemukan Rohmanto di tengah-tengah tumpukan sampah.

Baca juga: Pria yang Ditemukan Tewas di TPS Rusun Cilincing Bekerja sebagai Pemulung

Saat membuang sampah di TPS Rusun Cilincing, Rosadi mengira tubuh Rohmanto merupakan sebuah boneka dengan posisi tertelungkup.

“Setelah melihat dari jarak dekat, ternyata yang dilihatnya mayat manusia berjenis kelamin laki-laki,” ungkap Fernando.

Orang yang terakhir kali melihat Rohmanto adalah pemulung bernama Syarifudin (61). Syafrudin sempat berbincang dengan korban pada Minggu (26/11/2023) pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Mayat Pria Ditemukan Tertelungkup di TPS Rusun Cilincing, Awalnya Dikira Boneka

“Saksi dua (Syafrudin) masih melihat korban sedang memulung di TPS tersebut. Namun, korban mengeluh kecapean kepada saksi dua,” ungkap Fernando.

Berdasarkan hasil penyelidikan, Rohmanto merupakan seorang pemulung dan tinggal di sebuah gubuk dekat tempat kejadian perkara (TKP).

“Korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati guna dilakukan visum,” ucap Fernando.

Baca juga: Mayat Lansia Ditemukan di Atap Rumahnya, Diduga Sudah Meninggal 24 Jam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Megapolitan
PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

Megapolitan
Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com