Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Proyek Polder, Dishub DKI Imbau Pengendara Hindari Jalan TB Simatupang hingga 15 Desember 2023

Kompas.com - 28/11/2023, 20:07 WIB
Tria Sutrisna,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengimbau pengendara menghindari ruas Jalan TB Simatupang yang mengarah ke Pasar Rebo sampai 15 Desember 2023.

Sebab, di ruas jalan tersebut sedang ada pengerjaan proyek polder yang berpotensi menyebabkan kemacetan.

“Terkait dengan pembangunan polder TB Simatupang, mereka (pekerja) akan melakukan pembangunan sampai tanggal 15 Desember 2023,” ujar Syafrin kepada wartawan, Selasa (28/11/2023).

Baca juga: Perjuangan Pengendara Motor Menerjang Kemacetan di TB Simatupang yang Bikin Pusing dan Lelah

Sejak awal, kata Syafrin, Dishub DKI telah mengimbau masyarakat agar mencari jalan alternatif. Sebab, kemacetan sulit terhindarkan karena proyek itu membuat dua lajur tak bisa dilintasi.

“Disepanjang pekerjaan itu dilakukan rekayasa lalu lintas karena pembangunannya memakan satu sampai dua lajur. Jadi silahkan menghindari jalan itu sampai 15 Desember pekerjaan selesai, dan kembali normal,” pungkas Syafrin.

Diberitakan sebelumnya, pengguna jalan mengeluhkan terkait kemacetan yang terjadi di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Macet parah di Jalan TB Simatupang tersebut imbas adanya sejumlah proyek galian dari lampu merah Ampera hingga putar arah kantor Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

Dengan adanya proyek tersebut para pengendara terpaksa berbagi ruas jalan dan kemacetan pun tidak dapat dihindari. Volume kendaraan terlihat sangat padat ketika jam pulang kerja tiba.

Baca juga: Tiada Hari Tanpa Macet, Sudah Satu Bulan Lebih Pengendara Bersusah Payah Lewati Jalan TB Simatupang

Apalagi, Jalan TB Simatupang merupakan akses utama para pengendara dari arah Lebak Bulus menuju Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Seorang pedagang bernama Heri (45) menyebutkan, kemacetan di Jalan TB Simatupang terjadi hingga pukul 24.00 WIB.

Heri yang sudah 4 tahun terakhir berjualan di depan Gedung Antam itu berujar, kemacetan yang disebabkan proyek galian ini sudah dimulai sejak pukul 07.00 WIB.

"(Macet di TB Simatupang) biasanya sampai jam 12 malam. Ya kalau mulai macet dari jam 7 pagi," ungkap Heri saat ditemui Kompas.com di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (7/11/2023).

Baca juga: Keluh Kesah Para Pengendara yang Terjebak Macet di Jalan TB Simatupang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com