JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mulai membahas strategi penanganan banjir di tempat pemungutan suara (TPS) yang rawan terendam saat Pemilu 2024 berlangsung.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menjelaskan, pembahasan bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dilakukan setelah TPS rawan banjir terpetakan.
“Pembahasannya strategi dan skenario darurat dalam tahapan pemungutan dan penghitungan suara,” ujar Isnawa dalam keterangan resminya, Selasa (5/12/2023).
Baca juga: KPU DKI Data TPS Rawan Banjir
Selain itu, BPBD DKI Jakarta juga akan menyiapkan sarana dan prasarana penanggulangan bencana, yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan Pemilu 2024.
Sebab, hari pemungutan suara Pemilu serentak 2024 berlangsung ketika wilayah DKI Jakarta memasuki puncak musim hujan.
“Sehingga disiapkan sarana dan prasarana penanggulangan bencana yang dapat mendukung penyelenggaraan pemilu,” kata Isnawa.
Kepala Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta Dody Wijaya mengatakan, mitigasi bencana diperlukan agar pelaksanaan tahapan pemungutan dan penghitungan suara bisa berjalan tanpa kendala apapun.
Baca juga: KPU DKI: 2.841 TPS di Jakarta Rawan Banjir Saat Pemilu 2024
“Mitigasi bencana perlu dilakukan bersama-sama dalam rangka mencapai target untuk zero accident dan zero PSU (pemungutan suara ulang) dalam pemilu serentak 2024,” kata Dody.
Sebelumnya, KPU DKI Jakarta melaporkan 2.841 TPS di Ibu Kota rawan banjir pada saat Pemilu serentak 2024.
Dody Wijaya menjelaskan, ribuan titik rawan banjir itu diketahui berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan terhadap 30.766 TPS di seluruh Ibu Kota.
“Dari total 30.766 TPS, telah dipetakan sebanyak 2.841 TPS yang masuk ke dalam lokasi rawan banjir,” ujar Dody dalam keterangan tertulis, Selasa (5/12/2023).
Menurut Dody, KPU sedang berkoordinasi dengan BPBD DKI Jakarta untuk menganalisa TPS rawan banjir tersebut.
Diharapkan, ada upaya mitigasi yang dilakukan oleh BPBD dan jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di 2.814 TPS tersebut.
“Untuk selanjutnya dilakukan mitigasi bersama khususnya dalam tahapan pemungutan dan penghitungan suara,” kata Dody.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.