Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi 4 Anak Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Berawal dari Adanya Bau Busuk

Kompas.com - 07/12/2023, 12:47 WIB
Abdul Haris Maulana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat anak berinisial VA (6), S (4), A (3), dan AS (1) ditemukan tewas di dalam rumah kontrakan wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023).

Ketua RT setempat bernama Yakub mengatakan, penemuan keempat anak yang tewas itu bermula dari adanya bau busuk yang menyebar ke rumah tetangga korban.

"Tadi pagi-pagi (Rabu 6 Desember) adik saya dia ke rumah bilang 'Pak ini saya di rumah kebauan enggak bisa makan'. Saya cari-cari (baunya) ternyata dari rumah ini (rumah korban) karena ada lalat masuk dari lobang-lobang WC," ungkap Yakub dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (7/12/2023).

Baca juga: Momen Evakuasi Jasad 4 Bocah yang Diduga Dibunuh Ayah di Jagakarsa, Warga: Semoga Husnul Khatimah, Nak

Karena sumber bau busuk ditemukan, Yakub lantas mencari kunci rumah kontrakan yang ditempati para korban ke pemiliknya.

Namun, si pemilik kontrakan ternyata tidak memiliki kunci serep sampai akhirnya Yakub memanggil paman korban.

"Akhirnya saya panggil adik keluarga ini (adik dari ibu korban), saya panggil datenglah adiknya dua orang, tetap enggak bisa dibuka tuh (pintu)," kata Yakub.

"Saya panggil tukang kunci baru bisa kebuka jam 15.00 atau 16.00 WIB, dia yang masuk ke dalam rumah. Dilihat udah ada korban tergeletak, empat orang anak di kamar, bapaknya di kamar mandi," sambung Yakub.

Lebih lanjut, Yakub menyampaikan bahwa keempat anak yang tewas memang sudah tidak terlihat sejak Minggu (3/12/2023).

Baca juga: Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Ternyata Sudah Dilaporkan karena Aniaya Istri

"Dari Minggu enggak kelihatan. Biasanya anak-anak main di luar," tutur Yakub.

Sebelumnya diberitakan, empat bocah ditemukan tewas di salah satu kamar sebuah rumah kontrakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan, keempat bocah itu diduga dihabisi oleh orangtuanya sendiri.

“Masih dalam penyelidikan. Yang jelas orangtua ini, yang diduga sebagai pelaku, hendak bunuh diri juga. Tapi masih selamat,” ungkap Bintoro

Meski begitu, polisi masih terus menyelidiki penyebab kematian empat bocah tersebut.

Baca juga: Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Ditemukan dengan Tangan Penuh Luka

“Dugaan tewas masih dalam penyelidikan. Masih kami cek dulu semua,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com