Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Seorang Ibu di Koja Lihat Gelagat Aneh Guru Silat yang Ternyata Cabuli Anaknya

Kompas.com - 13/12/2023, 15:56 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibunda korban pelecehan berinisial SM (35) mengungkapkan saat-saat dia mengetahui anaknya, RI (13), dicabuli pelatih silat, Iwan Andi.

Sudah hampir tiga tahun terakhir RI menjadi murid silat Iwan setelah mengikuti ekstrakurikuler cabang olahraga tersebut di sekolahnya.

Tetapi, RI bukan hanya latihan di sekolahnya saja. Sebab, Iwan banyak melatih murid di tempat-tempat lain sehingga korban hampir setiap hari dalam satu minggu bertemu dengan pelaku.

“Awalnya baik-baik saja, saya melihat dia (pelaku) kayak pencinta anak-anak. Tapi, anak-anak laki-laki doang. Dia pilih-pilih yang ganteng dan bersih, ya dia cium-cium (murid-muridnya),” kata SM saat ditemui di rumahnya, kawasan Koja, Jakarta Utara, Rabu (13/12/2023).

Baca juga: Bocah Laki-laki di Koja Dilecehkan Dua Kali oleh Pelatih Silatnya

SM mengira hal tersebut merupakan bentuk kasih sayang seorang pelatih terhadap murid.

Kendati demikian, SM sempat mendapatkan wanti-wanti oleh orang tua murid yang anaknya dilatih oleh Iwan agar tidak terlalu terlena dengan sikap tersebut.

Seiring dengan peringatan itu, SM menjadi was-was.

Tetapi, Iwan beberapa kali sempat memberikan baju, kado ulang tahun, mengajak jalan-jalan hingga menonton bioskop.

“Itu bareng-bareng sama kawan-kawannya, kalau cuma berdua, enggak bakal saya izinkan. Karena kan sudah ada peringatan dari ibu-ibu,” tegas SM.

Sejak sebulan terakhir ini, semangat latihan RI menurun. Sebagai orangtua, SM hanya bisa menyemangatinya.

Baca juga: Bocah Laki-laki di Koja Diduga Dicabuli Pelatih Silatnya

Suatu ketika, tepatnya Sabtu (2/12/2023), SM mendapatkan kabar dari orangtua murid lain yang sempat melihat RI dibawa Iwan ke rumahnya di sela-sela sesi latihan.

“Mereka bilang, ‘anak lu dua minggu lalu (18 November) dibawa sama Kak Iwan ke rumahnya. Lama, Bu. Katanya ambil target, tapi lama’,” ujar SM menirukan percakapannya dengan orangtua murid lain.

Setiba di rumah, SM langsung mencecar RI sejumlah pertanyaan. Tetapi, sang anak mengaku bahwa tidak ada perlakukan apa-apa.

“Senin, 4 Desember, dia (anak) sudah enggak mau berangkat latihan. Saya bilang, 'kenapa enggak mau berangkat?', 'saya sudah malas latihan, saya sudah enggak suka sama Kak Iwan. Dia itu cabul', 'cabulnya kayak gimana?'. Tapi, dia enggak merincikan,” katan SM.

Baca juga: Laporkan Kasus Jeratan Kabel, Ayah Sultan Rifat Tetap Harap Bisa Diselesaikan Kekeluargaan

Di momen tersebut, SM mengingat kabar dari orangtua murid yang memberitahunya bahwa RI sempat dibawa Iwan ke rumahnya. Alhasil, SM kembali mencecar sejumlah pertanyaan.

Pengakuan serupa kembali dilontarkan RI. Tetapi, SM tidak langsung percaya mengingat sang anak hanya bisa menundukkan kepala saat menjawab pertanyaan.

“Akhirnya dia (anak) bilang, ‘celana saya dibuka’. Saya gemetar. Kan kalau dibuka celananya pikiran sudah negatif,” imbuh SM.

Oleh karena itu, SM bersama kakaknya mendatangi rumah Iwan. Tetapi, pelaku tidak ada di rumah.

Lantas, SM membuat laporan polisi dan RI menjalani visum. Saat hasilnya keluar, SM mengucap syukur karena Iwan tidak sampai menyodomi anaknya.

Baca juga: Sultan Korban Kabel Menjuntai Sudah Beraktivitas Normal, Makan dan Mandi Dilakukan Sendiri

“Saya kecolongan pas lagi latihan, dibawa ke rumahnya. Dua kali diperlakukan kayak gitu (dicabuli). Terakhir 18 November, yang lain anak saya lupa tanggalnya. Tapi dibawa ke rumahnya sudah tiga kali,” ujar SM.

Adapun SM melaporkan Iwan ke Polres Metro Jakarta Utara pada Jumat (8/12/2023) atas kasus pencabulan.

Laporan tersebut tergistrasi dengan nomor LP / B / 1316 / XII / 2023 / SPKT / POLRES METRO JAKUT / POLDA METRO JAYA.

Iwan disangkakan dengan Pasal 82 Undang Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan PERPU Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 292 KUHP.

SM berharap agar kepolisian segera menangkap pelaku yang kini belum diketahui keberadaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com