Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program PMT Selesai, Dinkes Depok Klaim Sukses Naikkan Berat Badan Balita

Kompas.com - 13/12/2023, 20:27 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Depok Mary Liziawati mengeklaim adanya kenaikan berat badan pada seluruh balita yang mengonsumsi menu pemberian makanan tambahan (PMT) lokal, seiring tuntasnya program PMT, Senin (11/12/2023).

Hal ini dikatakan Mary setelah memantau balita yang mengonsumsi PMT lokal selama 28 hari.

"Selama 28 hari pelaksanaannya, balita gizi kurang di Kota Depok dipastikan sudah menerima kudapan sesuai dengan standar gizi berdasarkan petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia," kata Mary mengutip situs resmi berita Depok, Rabu (13/12/2023).

Baca juga: Kelurahan Jatimulya Depok Raih Penghargaan Bebas Stunting 2023, Lurah: Program Kami Bukan Hanya PMT

Selama periode tersebut, Mary memastikan PMT lokal yang diterima balita sudah sesuai standar gizi. Begitu juga dengan keluarga balita yang disebut telah mendapat edukasi seputar gizi dari para kader dan puskesmas setempat.

"Alhamdulillah hingga hari terakhir PMT lokal, balita mengonsumsi menu kudapan dan menu lengkap sesuai juknis. Seluruh menu yang dibuat sesuai komposisi dengan kandungan gizi minimal dua protein hewani," ujar Mary.

Ia berharap, meski program PMT ini telah usai, orangtua tetap melanjutkan pemberian menu dengan kandungan gizi seimbang bagi anak-anaknya.

Baca juga: Soal Menu Cegah Stunting, Walkot Idris: PMT Cuma Makanan Tambahan, Bukan Makanan Pokok

"Harapan kami, setelah PMT ini selesai, orangtua tetap melanjutkan pemberian menu dengan kandungan gizi seimbang yang dapat memberikan dampak baik untuk tumbuh kembang balita," kata Mary.

Untuk diketahui, program PMT lokal yang berlangsung sejak 10 November 2023 ini semula dijadwalkan selesai pada 7 Desember 2023.

Namun, dalam pelaksanaannya, program tersebut sempat dijeda selama tiga hari pada 24-26 November, untuk keperluan evaluasi.

Evaluasi diberikan sejumlah pihak termasuk DPRD Kota Depok, setelah menu dan kinerja PMT menuai sorotan. Maka itu, sejumlah perbaikan pun dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Depok.

Mulai dari penguatan bekal edukasi bagi para kader, pemantauan kenaikan berat badan balita sasaran, hingga edukasi gizi seimbang serta pemberian makan bagi anak dan balita kepada para ibu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com