JAKARTA, KOMPAS.com - Isak tangis warga Jalan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, seketika pecah saat jenazah korban penganiayaan, K (11) tiba di mushala untuk dishalatkan, Kamis (14/12/2023).
Berdasarkan pantauan Kompas.com, mobil ambulans yang membawa keranda K tiba di mushala pukul 15.30 WIB setelah melesat dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
“Nah, itu K. K, ya Allah, kasihan banget nasib kamu,” kata salah satu warga saat melihat ambulans tersebut.
Setelah ambulans berwarna putih itu terparkir dengan benar, keranda yang berisi jenazah K langsung diangkut untuk masuk ke dalam mushala.
Baca juga: Ayah di Muara Baru yang Aniaya Anak Juga Pernah Pukuli Istri
Isak tangis langsung pecah. Beberapa warga langsung melontarkan kata-kata umpatan untuk Usmanto (43) sebagai pekaku sekaligus ayah kandung K.
"Tega benar lu Usman sama anak sendiri, Ya Allah. Enggak punya hati,” sahut warga sambil menyeka air mata.
Warga memadati mushala untuk menshalatkan K. Lantunan ayat suci Al Quran nyaring terdengar untuk mendiang.
Istri Ketua RT Kelurahan Penjaringan bernama Haria (39) mengungkapkan bahwa K memang dikenal baik oleh warga setempat.
Sosoknya yang murah senyum dan gampang bergaul membuat warga sangat emosional atas kepergian K.
Baca juga: Ayah di Muara Baru Dua Kali Aniaya Anaknya, Korban Tewas dengan Mulut Berbusa
“K tadinya sekolah, cuma keluar. Karena kan disabilitas, ngomongnya kurang jelas,” kata Haria saat ditemui di rumah duka, Kamis (14/12/2023).
K sempat mengemban pendidikan di salah satu Sekolah Dasar (SD). Namun, K tidak melanjutkan pendidikan setelah beberapa minggu berjalan.
“Keluar (dari sekolah). Nah, dioper ke Sekolah Luar Biasa (SLB). Cuma, karena kejauhan, faktor yang antar enggak ada, enggak selesai,” ungkap Haria.
“Dia (K) sarafnya juga enggak bisa menyangkut pelajaran,” timpal ibunda K, H 42), dalam kesempatan yang sama.
Meski penyandang disabilitas karena kesulitan berbicara, K sangat aktif dan kerap kali membantu warga.
Baca juga: Ayah yang Aniaya Anak hingga Tewas di Muara Baru Ternyata Pencandu Narkoba
Uang imbalan yang K dapatkan dari orang-orang selalu diberikan kepada H karena mendiang sangat ingin membantu ekonomi keluarga.