Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenang Sosok Anak yang Tewas Dianiaya Ayah, Tetangga: Dia Kayak Tulang Punggung Keluarga

Kompas.com - 14/12/2023, 18:16 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Istri Ketua RT 22/RW 17 Kelurahan Penjaringan bernama Haria (39) mengungkapkan keseharian K alias A (11), bocah yang dianiaya ayahnya, U (43), hingga tewas.

Meski penyandang disabilitas karena kesulitan berbicara, A sangat aktif dan gampang bergaul dengan warga setempat.

Bahkan, anak ketiga dari empat bersaudara itu berinisiatif mencari uang untuk ibunya, Halimah (42).

Baca juga: Isak Tangis Warga Muara Baru Iringi Jenazah Bocah yang Tewas Dianiaya Ayah: Kasihan Nasib Kamu...

“Wah aktif banget dia. Jadi, dia ini kayak ‘tulang punggung keluarga’. Maksudnya, dia mau bekerja untuk membantu keluarganya,” kata Haria saat ditemui di rumah duka, Gang V, Jalan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (14/12/2023).

“Misalnya dia dikasih uang atau makan sama orang, dia selalu bawa pulang, kasih ke ibunya dan adiknya yang paling kecil. Dia selalu prioritaskan buat ibunya dari uang imbalan yang dia dapatkan,” ungkap Haria melanjutkan.

Seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Penjaringan bernama Juanda membenarkan bahwa hampir setiap hari A bermain di Kantor Kelurahan Penjaringan.

Juanda dan teman-temannya selalu menyarankan A agar segera pulang. Tetapi, almarhum enggan dan ingin bermain.

“Sumpah, dia baik banget sama kita-kita. Saya pun heran. Pernah, kita lagi kumpul, tiba-tiba A beli air mineral, banyak banget, terus kasih ke kita. Itu pakai uang dia sendiri,” ungkap Juanda.

Baca juga: Ayah di Muara Baru yang Aniaya Anak Juga Pernah Pukuli Istri

Dalam satu kesempatan, A sempat mengaku kepada petugas PPSU Kelurahan Penjaringan bahwa dia ingin sekali menjadi petugas Pemadam Kebakaran.

“Dia paling senang nonton damkar di YouTube. Karena dia cita-citanya pengin jadi petugas Damkar,” pungkas Juanda.

U tega menganiaya A di Gang IV, Jalan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (13/12/2023).

Awalnya, A mengendarai sepeda di depan rumah lalu melindas kaki tetangga sampai berdarah.

“Karena posisi kencang (ketika mengendarai sepeda). Anak saya kan kalau naik sepeda suka gitu (kencang), dia hiperaktif,” kata Halimah.

Baca juga: Sesalkan Penganiayaan Anak oleh Ayahnya hingga Tewas, Tetangga: Lebih Peduli Tetangganya daripada Bapaknya

Setelahnya, Usmanto yang baru terbangun dari tidurnya itu dihampiri oleh orangtua anak tetangga yang ditabrak A.

“Itu diomongin (mengadu), ‘jangan gitu lagi kendarai sepeda, enggak benar’,” ucap Halimah.

“Dia (U sebelumnya) istirahat, lagi tidur, keberisikan gara-gara orangtua tetangga ngomel-ngomel, keadaan perut kosong karena di rumah enggak ada apa-apa, jadinya dia kesal, langsung anaknya dibanting,” imbuh dia.

Berdasarkan rekaman CCTV, Usmanto yang memakai kaus hitam dan celana jin pendek itu langsung menampar pipi sebelah kanan A.

Kemudian U menendang bokong A hingga tersungkur di Gang IV tersebut.

Baca juga: Anak Tewas Dianiaya Ayah di Muara Baru, Ibu RT: Korban Penyandang Disabilitas

Tidak sampai di sana, U mengangkat dan membanting A. Tetangga sampai berteriak menyaksikan perbuatan ayah korban.

Setelahnya, Usmanto menggendong A.

“Pas sampai rumah, ada darah dari hidung dan mulut,” tutur Halimah.

Sejauh ini, polisi telah menangkap Usmanto dan tengah diperiksa lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan Sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan Sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com