Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulah Keblinger Dua Pria di Kampung Rambutan, Puluhan Kali Jambret Ponsel untuk Beli Narkotika

Kompas.com - 21/12/2023, 20:52 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Patroli Perintis Presisi Polda Metro Jaya menangkap dua orang pria di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Kamis (21/12/2023) sekitar pukul 01.30 WIB.

Kedua pria itu ditangkap lantaran baru saja menjambret ponsel milik seorang sopir di Pom Bensin Tanjung Barat, Jakarta Selatan.

Pelaku ditangkap saat sedang diinterogasi

Katimsus Patroli Perintis Presisi Polda Metro Jaya Aipda MP Ambarita mengatakan, kedua jambret itu ditangkap saat tengah diinterogasi oleh timnya.

Baca juga: Tim Patroli Aipda Ambarita Interogasi Dua Orang di Terminal Dini Hari, Ternyata Penjambret yang Baru Beraksi

Polisi menginterogasi keduanya lantaran mereka gelap-gelapan di Terminal Kampung Rambutan.

"Yang namanya berdua gelap-gelapan, pas lewat patroli, ya kami periksa," kata Ambarita saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Saat diperiksa, Ambarita dan tim melihat kedua pelaku membawa dua buah ponsel.

Hal itu menimbulkan kecurigaan sampai akhirnya kedua pelaku diperiksa secara terpisah.

"Kami periksa terpisah lah, bilangnya itu handphone nemu di jalan ha-ha. Nemu handphone kok dua, di jalan lagi," ucap Ambarita.

Saat diinterogasi tentang tujuan mereka berada di Terminal Kampung Rambutan, kedua tersangka memberikan pernyataan berbeda.

Kemudian, ponsel hasil curian pun berbunyi, menampakkan banyak pesan masuk dari pemilik aslinya.

Baca juga: Seorang Pria Nekat Ceburkan Diri ke Kali Usai Jambret Ponsel di Kebon Jeruk

"Yang satu bilang mau ke Pasar Kramat Jati, yang satu eksekutornya bilangnya lagi cari angin. Akhirnya makin besar lah kecurigaan kita, eh handphone itu (bunyi), ternyata banyak WA masuk, kan kelihatan di beranda itu walau enggak bisa dibuka. (Isi pesannya) bilang 'balikin handphone saya'," terang Ambarita.

Tak bisa mengelak, kedua tersangka mengaku telah mengambil handphone milik seorang sopir yang tengah beristirahat di Pom Bensin Tanjung Barat.

"Kejadiannya jam 01.15 WIB, kan ada sopir pick up parkir di Pom Bensin Tanjung Barat, terus sopirnya tidur, handphone-nya disimpan di kantong," jelas Ambarita.

"Nah dua orang (tersangka) itu datang naik motor Satria FU, dipantau dulu, terus sudah tahu tidur, diambillah pelan-pelan (ponsel) dari sopir ini, sudah dapat handphone-nya baru mereka cabut," sambungnya.

Setelah mengambil dua unit ponsel itu, kedua tersangka belum puas dan masih ingin melanjutkan aksinya ke Kampung Rambutan.

Namun, langkah mereka akhirnya terhenti setelah terjaring razia yang dilakukan oleh Tim Patroli Perintis Presisi Polda Metro Jaya.

"Terus di jembatan tol yang mau arah Terminal Kampung Rambutan, mereka menunggu mobil, kan sering di situ mangkal ojek mobil, mau memangsa itu juga sopir grab yang tidur di situ," kata Ambarita.

Baca juga: Aipda Ambarita: Penjambret di Tanjung Barat Jual HP Curian untuk Beli Narkotika

Jual ponsel curian untuk beli narkotika

Ambarita menyampaikan, kedua pelaku sudah puluhan kali menjambret ponsel lalu menjualnya kepada penadah.

Uang hasil penjualan ponsel curian kerap dipakai untuk membeli narkotika.

"Menurut keterangan mereka (tersangka), sebagian besar hasil penjualan HP curian itu untuk beli narkotika," ungkap Ambarita.

Adapun satu unit ponsel biasa dijual seharga Rp 500.000 kepada penadah yang sudah janjian dengan pelaku.

"Satu HP Android, apa pun mereknya, kalau agak baru, dijual Rp 500.000. Ada penadahnya. (Penadah) itu yang mau ditangkap oleh Reserse Polsek Jagakarsa," ujar Ambarita.

Para penadah kemudian menjual kembali ponsel curian itu melalui marketplace.

"Penadah itu jarang yang punya kios, karena kalau punya kios ya takut jugalah mereka. Jadi seperti freelance gitu, di jalanan, sudah kenal tersangka, jadi nampung-nampung. Yang nampung itulah nanti yang jual ke marketplace," ujar Ambarita.

(Tim Redaksi: Wasti Samaria Simangunsong, Jessi Carina, Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com