Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Uskup Agung pada Natal 2023: Pemilu Damai dan Jangan Buang Makanan

Kompas.com - 26/12/2023, 08:08 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

"Kalau dikatakan manusia tidak berakhlak itu bukan pujian. Itu artinya dia menyalahi dirinya sebagai makhluk karena sebagai makhluk dia harus bersembah sujud kepada Allah," kata dia.

Baca juga: Syukur Jemaah Bisa Misa Malam Natal 2023 di Katedral, Terasa Seperti Sebelum Pandemi

Pesan pemilu damai

Bertepatan dengan perayaan Natal 2023, Suharyo juga meminta umat Katolik tidak golput saat Pemilu 2024.

Pesan Pemilu damai ini disampaikan agar jemaat memilih calon presiden dan calon wakil presiden dengan cerdas.

“Kepada umat Katolik, silakan datang untuk ikut memilih calon-calon pemimpin kita. Dengan suara hati masing-masing, tidak ada paksaan. Kalau saya mengatakan ‘pilih ini (calon presiden)’ nanti saya di-kartu merah oleh Paus,” ujar Suharyo.

Ia pun mengimbau jemaat menentukan pilihan pemimpin negara sesuai hati nurani. Suharyo kemudian mengingatkan agar jemaat memilih pemimpin dengan mempertimbangkan segala aspek.

"Karena sudah diumumkan lembaga resmi berwenang kita juga mesti menjaga persatuan, tetap damai, karena ciri yang sangat istimewa dari bangsa kita adalah persatuan," ungkap dia.

Baca juga: Misa Malam Natal, Pemuda Muslim Bantu Amankan dan Sebrangi Jemaat Katedral Jakarta

Singgung isu kelaparan

Dalam kesempatan itu, Suharyo turut menyampaikan supaya umat Katolik tidak membuang-buang makanan.

Pasalnya, banyaknya sisa makanan yang dibuang mencapai angka Rp 300 triliun. Padahal, 21,6 persen anak di Indonesia masih mengidap stunting.

"Memang makanan yang dibuang sebagai sampah pada tahun 2022 kalau di-rupiah-kan jumlah Rp 330 triliun," jelas Suharyo.

"Sementara anak-anak kita kurang gizi, makanan yang dibuang sekian banyak," imbuh dia.

Oleh karena itu, Suharyo meminta umat Katolik menyadari bahwa membuang makanan sama dengan merampas hak orang lain.

Baca juga: Pesan Natal 2023, Uskup Agung Sampaikan Manusia Harus Hidup Berlandaskan Etika

Dia mengajak umat lebih peduli kepada sesama dengan tidak membuang makanan.

"Kadang-kadang matanya lebih besar dari pada perutnya. Dipesan tetapi nanti tiga perempat (porsinya) dibuang, hanya sedikit saja yang dicicipi. Itu termasuk dosa merampas hak orang miskin," tuturnya.

Ia pun berpandangan, perbaikan gizi pada anak untuk mencegah stunting bukan hanya tanggung jawab negara, melainkan juga kesadaran masyarakat.

Suharyo lalu menyoroti temuan banyaknya orangtua yang justru membiarkan anak mereka stunting agar mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

"Alasannya supaya kalau anak-anak itu tetap stunting, tetap kurus, tetap kurang gizi. Itu kan di luar pemikiran kita. Mestinya bantuan kepada anak-anak ya sampai, pada nyatanya tidak," papar Suharyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com