Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Forum Penyelamat Konstitusi Demo di PTUN Jakarta, Desak Gugatan Anwar Usman Ditangani dengan Adil

Kompas.com - 03/01/2024, 13:36 WIB
Nabilla Ramadhian,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Forum Penyelamat Konstitusi (FPK) menggelar aksi unjuk rasa di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta, Jakarta Timur, Rabu (3/1/2024).

Mereka menyuarakan desakan agar PTUN Jakarta memproses gugatan yang diajukan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman dengan adil.

Aksi penyampaian suara rakyat itu dihadiri oleh puluhan orang. Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB. Beberapa datang menggunakan angkot.

Baca juga: Warga Kampung Susun Bayam Manfaatkan Lahan Sepetak untuk Tanam Timun Suri dan Kacang Tanah

Beberapa yang membawa spanduk langsung berbaris dan menggelar spanduk di depan pagar PTUN Jakarta.

Sementara tiga orator bergegas menaiki atap sebuah mobil untuk berorasi. Salah satu yang berorasi adalah Abdi Maludin selaku koordinator lapangan.

Pengamtan di lokasi, Abdi tidak langsung memulai orasi. Ia mengimbau agar massa yang hadir berbaris dengan tertib di depan pagar PTUN Jakarta.

Namun, masih ada massa yang berdiri di pinggir trotoar dan jalan raya.

Sementara sejumlah anggota kepolisian berjaga di depan pagar. Mereka berhadapan langsung dengan massa yang membawa spanduk.

Sekitar pukul 11.05 WIB, Abdi pun memulai orasi. Ia membuka orasi dengan mengungkapkan bahwa MK tengah berada di tengah badai persoalan terkait Putusan MK Nomor 90/PPU-XXI/2023.

Menurut dia, putusan dicatat sebagai peristiwa hukum kelam lantaran sembilan Hakim MK melanggar Kode Etik dan Perilaku Hakim Konstitusi. Salah satu yang melanggar adalah Anwar Usman.

Anwar Usman disebut melakukan pelanggaran berat sehingga dijatuhkan sanksi berupa pencopotan jabatan sebagai Ketua MK.

Baca juga: Pulang Liburan, Warga Cipayung Kaget Rumahnya Berantakan Diduga Dibobol Maling

"Hukum yang tegas akan membentuk negara yang abadi, rukun, dan sehat sentosa. Jangan sampai kekuasaan dipegang oleh orang-orang yang tidak punya moral dam etika," tegas Abdi.

Sepanjang berorasi, Abdi terus mengimbau massa agar tetap bersemangat mengikuti demo.

Kemudian, orasi dilanjutkan oleh orator lainnya bernama Faris. Ia menuturkan hal yang sama, yakni agar PTUN Jakarta bersikap adil dan transparan dalam menangani gugatan Anwar.

Aksi demo hanya berlangsung sekitar satu jam. Sebagai penutup, Abdi menyampaikan sikap pihaknya terhadap kasus gugatan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com