Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta-fakta Pengeroyokan Satpol PP di Menteng: Dipicu Penutupan Jalan dan Pelaku Positif Narkoba

Kompas.com - 03/01/2024, 17:17 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok orang tak dikenal tiba-tiba mengeroyok dua anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Kekerasan itu terjadi di depan pusat perbelanjaan Plaza Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu (31/12/2023) sekitar pukul 16.000 WIB.

Berdasarkan video yang diterima Kompas.com, sejumlah pria mendatangi kedua anggota Satpol PP dan mendorong keduanya.

Rombongan pria itu juga memukuli kedua anggota Satpol PP hingga jatuh tersungkur. Korban pun melaporkan kejadian itu pada polisi.

Baca juga: Pemberantasan Premanisme Dinilai Perlu Pendekatan Represif, Pakar: Berantas, lalu Ekspos ke Publik

Positif narkoba

Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Pusat menangkap lima pelaku pengeroyokan terhadap dua Satpol PP.

Adapun empat dari lima pelaku pengeroyokan itu dinyatakan positif narkoba. Para pelaku tersebut berinisial LH, SM, SR dan BD.

Menurut Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro, pelaku berinisial LH dinyatakan positif amfetamin atau menggunakan sabu.

"Kemudian SM dinyatakan positif amfetamin dan juga tetrahidrokanabinol (THC) atau ganja," ucap Susatyodi depan Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2024).

Kemudian SR dinyatakan positif amfetamin dan ganja. Sementara itu, BD positif amfetamin atau sabu. Adapun AS dinyatakan bersih atau tidak menggunakan narkotika.

Baca juga: Kronologi Pengeroyokan Satpol PP di Menteng, Polisi: Korban Hendak Tutup Jalan untuk Car Free Night

Di bawah pengaruh obat-obatan

Menurut Susatyo, sikap agresif pelaku terhadap kedua korban diduga karena di bawah pengaruh narkoba.

Salah satu pelaku datang dan menampar anggota Satpol PP. Ketika petugas lain bertanya alasannya, lima pria lainnya datang dan mengeroyok dua petugas itu.

"Berdasarkan hasil tes urine, dapat kami analisa bahwa perilaku agresif tersebut bisa terjadi di bawah (pengaruh) narkotika," ujar Susatyo.

Baca juga: Keroyok Anggota Satpol PP di Menteng, 5 Orang Jadi Tersangka dan Ditahan

Bermula dari penutupan jalan

Adapun pengeroyokan dua anggota Satpol PP berinisial YP dan SS bermula saat mereka hendak menutup jalan di sekitar Plaza Indonesia.

"Pada saat itu akan dilakukan car free night, penutupan jalan antara Mal Grand Indonesia dan Plaza Indonesia," kata Susatyo.

Setelah itu, seorang pria berinisial SN datang dan menampar YP. Ketika SS bertanya alasannya, lima pria lainnya datang dan mengeroyok YP dan SS.

Halaman:


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com