JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta meminta Pemerintah Provinsi menyiagakan petugas tanggap bencana di setiap wilayah rawan banjir.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Syarifuddin menjelaskan, keberadaan petugas di lokasi rawan banjir diperlukan sebagai kesiapan menghadapi bencana.
Sebab, Jakarta sedang menghadapi potensi cuaca ekstrem setidaknya sampai 10 Januari 2024.
“Saya meminta BPBD dan perangkat eksekutif lain untuk mengantisipasi kemungkinan adanya dampak-dampaknya terhadap masyarakat,” ujar Syarifuddin dalam keterangannya, Sabtu (6/1/2024).
Menurut Syarifuddin, BPBD DKI Jakarta perlu mengantisipasi dampak bencana akibat cuaca ekstrem dari hulu hingga ke hilir.
Baca juga: Siapkan Posko dan Layanan Aduan, BPBD DKI Siap Hadapi Musim Hujan dan Banjir di Jakarta
Salah satunya dapat dilakukan dengan menyiagakan petugas yang memiliki kemampuan mengevakuasi korban, serta menolong warga saat keadaan darurat.
“Jadi bukan hanya di hulu, tapi skenario di hilirnya juga sudah siap. Sehingga begitu ada kondisi darurat, tinggal dijalankan saja karena dari awal sudah disiapkan dengan baik,” kata Syarifuddin.
Diberitakan sebelumnya, BPBD DKI Jakarta meminta masyarakat waspada bencana hidrometeorologi, akibat cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi pada 3 sampai 10 Januari 2024.
Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang menjelaskan, kondisi ini berpotensi mengakibatkan hujan lebat setiap siang hingga sore dan juga malam hingga dini hari.
“Pada siang hingga menjelang malam hari, perlu diwaspadai potensi hujan intensitas lebat di sebagian wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan,” ujar Michael saat dikonfirmasi, Jumat (5/1/2024).
Baca juga: Saipul Jamil Diduga Dimaki Saat Ditangkap di Daan Mogot, Polisi: Itu Bukan Anggota Kami
Sementara pada malam hingga dini hari, lanjut Michael, berpotensi terjadi di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.
Kondisi yang sama juga berpotensi terjadi di wilayah utara Jakarta Barat dan Jakarta Timur.
“Pada malam hingga dini hari, perlu diwaspadai potensi hujan intensitas hingga lebat pada 3-10 Januari 2024,” kata Michael.
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengatakan, cuaca ekstrem dalam bentuk hujan lebat ini memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
Baca juga: Tukang Gali di Depok Temukan Granat dan Ratusan Peluru Saat Buka Lubang Septic Tank Kontrakan
BMKG pun mengimbau instansi terkait di setiap wilayah, termasuk Jakarta, untuk mewaspadai terjadinya bencana akibat cuaca ekstrem pada 3-10 Januari 2024.
“Waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan berkurangnya jarak pandang,” kata Guswanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.