Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulah Pemeras Warga Berdalih Bersihkan Selokan: Menolak Dibayar Rp 5.000 hingga Gedor Rumah dan Menyelonong Masuk

Kompas.com - 07/01/2024, 17:12 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 11 pria inisial TA (18), AF (24), BM (28), YA (38), SAP (21), W (52), HKP (21), S (31), FR (16), GRY (21), dan HF (22), masuk ke wilayah RW 06 Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2024).

Tanpa diminta, kesebelas pria itu melakukan kegiatan bersih-bersih sisi saluran air lalu meminta uang ke warga setempat.

Kronologi

Ketua RW 06 Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Zulharman mengatakan, para pria tersebut masuk ke wilayahnya dari RW lain untuk bersih-bersih.

Baca juga: Kronologi 11 Pria Peras Warga Tanah Abang Bermodus Pura-pura Bersihkan Saluran Air

"Mereka masuk dari RW 05 dengan bersih-bersih halaman (depan rumah). Gedor-gedor (gerbang) juga. Jadi alibi mereka ini bersih-bersih lingkungan (padahal bukan warga setempat),” kata Ketua RW 06 Zulharman saat dihampiri Kompas.com, Jumat (5/1/2024).

Usai berlagak bersih-bersih dan mencabut rumput di sekitar saluran air, mereka meminta uang kepada pemilik rumah.

Apabila tidak diberi uang, atau jumlah uang yang diberikan relatif kecil, mereka akan menebarkan sampah rumput di depan rumah warga terkait.

"Ada warga komplain tentang mereka, padahal di sini sudah ada petugas kebersihan. Mereka tetap meminta dana seikhlasnya dengan bilang, 'berapa saja, seikhlasnya', tapi kalau enggak dikasih mereka enggak akan pergi," ujar Zulharman.

"Kalau mereka dikasih Rp 5.000-Rp 10.000, sampahnya diberantakkan lagi di depan rumah," sambungnya.

Mendapat informasi soal perilaku meresahkan dari para pelaku, Zulharman menghampiri dan menegur mereka. Namun, mereka justru tidak terima ketika ditegur.

Baca juga: Sempat Kabur, Pemeras Warga Tanah Abang Modus Bersihkan Saluran Air Picu Amarah Warga

Kemudian, beberapa di antara mereka juga sempat kabur ketika diinterogasi oleh pengurus RT/RW setempat.

Hal itu pada akhirnya membuat Zulharman berinisiatif untuk menghubungi pihak kelurahan, Satpol PP, dan Babinsa. Setelah itu, anggota polisi dari Polsek Metro Tanah Abang datang dan menjemput para pelaku.

"Alhamdulillah, proses berjalan dengan baik dari warga komplain ke saya itu," ucap Zulharman.

“Sebenarnya, yang buat warga kesal itu karena mereka sempat lari. Yang satu lari ke depan (menuju jalan raya). Yang satu ke belakang. Mencar gitu,” timpal Ketua RT 08 Ali, Jumat.

Gedor-gedor rumah dan menyelonong masuk kos-kosan

Dalam menjalankan aksinya, para pelaku bertindak cukup lancang, yakni menggedor-gedor rumah warga dan menyelonong masuk ke kos-kosan yang tak ada penjaganya.

Baca juga: Modus 11 Pria Peras Warga Tanah Abang Menyelonong Masuk Kos-kosan, Alihkan Perhatian Pemilik Rumah

“Mereka main masuk saja dan gedor setiap pintu kamar,” celetuk Zulharman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com