Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Pria Misterius Bacok Pedagang Semangka di Kramat Jati: Siram Korban, lalu "Berasap"

Kompas.com - 08/01/2024, 21:07 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Detik-detik pembunuhan seorang pedagang semangka di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, terekam kamera closed circuit television (CCTV).

Korban bernama Sutomo diserang secara membabi buta oleh pria misterius pada Senin (8/1/2024). Video pembacokan dan penyiraman air keras terhadap pedagang tersebut viral di media sosial.

Salah satunya dibagikan akun Instagram @wargajakarta.id, Senin (8/1/2024).

Baca juga: Pria yang Bacok dan Siram Air Keras Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Ditangkap di Pamulang

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Wargajakarta Id (@wargajakarta.id)

Dalam video itu, korban yang mengenakan kaos berwarna merah muda mulanya tengah berdiri di area kiosnya. Saat itu, korban terlihat sedang berbincang dengan pria berkaos merah.

Tak berselang lama, datang seorang pria bermasker ke area kios korban. Pria yang mengenakan sweater berwarna hijau itu kemudian menyiramkan cairan yang diduga air keras ke arah kepala korban.

Cairan tersebut diduga air keras lantaran keluar kepulan asap dari kepala korban sesaat setelah pelaku menyiram korban.

Korban yang tengah meringkuk kesakitan hanya bisa melindungi kepala dengan tangannya. Lalu, pelaku secara membabi buta mumukuli Sutomo.

Tak berhenti sampai di sana, korban yang tak berdaya lalu dibacok menggunakan senjata tajam berjenis celurit ke beberapa bagian tubuh korban dan menancap di lengan bagian kanan.

Pria ber-sweater hijau itu lalu kabur meninggalkan korban ketika sang pedagang sudah tak berdaya.

Baca juga: Pedagang Semangka di Pasar Induk Kramatjati Dibacok dan Disiram Air Keras hingga Tewas

Tewas di rumah sakit

Berdasarkan keterangan rekan sesama pedagang Sutomo, Imron (26), korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Harapan Bunda. Nahas, nyawa Sutomo tak tertolong.

Kala itu, para pembeli dan pedagang di Pasar Induk Kramat Jati lainnya tidak dapat menolong Sutomo karena takut menjadi sasaran penyerangan.

Belum diketahui pasti motif pembunuhan itu. Sosok pelaku pun juga masih misterius.

Imron menduga pelaku sudah merencanakan aksinya karena mengenakan tudung jaket dan slayer wajahnya sulit dikenali.

"Tadi pagi polisi sudah ke sini. Kalau jenazah korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati," tutur Imron dikutip dari TribunJakarta.com, Senin.

Kata Imron, korban sudah bekerja di kios semangka Pasar Induk Kramat Jati sekitar delapan bulan. Sutomo disebut mengontrak sebuah rumah di sekitar pasar.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com