Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Penemuan Jasad Tanpa Identitas di Gorong-gorong Gambir: Tak Berbusana dan Sidik Jari Hancur

Kompas.com - 11/01/2024, 21:25 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Penemuan jasad tanpa identitas di gorong-gorong Jalan Abdul Muis, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (11/1/2024), masih jadi misteri.

Jasad tanpa busana itu ditemukan petugas keamanan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Jakarta Pusat sekitar pukul 15.00 WIB.

Saat ditemukan, kondisi mayat itu berbau tanpa menggunakan pakaian apa pun. Ciri-ciri pria itu, kepalanya botak dan ada tato di kaki dan tangan. Selain itu, tubuhnya agak gempal.

Baca juga: Dokter Ditemukan Tewas di Ciputat, Tinggal Sendiri di Rumah Tak Terurus

Sudah membusuk

Menurut PJLP Suku Dinas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakpus, Junaedi, mayat itu diduga telah meninggal selama tiga hari.

"Kurang lebih sudah tiga hari, kulitnya agak terkelupas," ujar Junaedi kepada wartawan di lokasi, Kamis.

Kanitreskrim Kepolisian Sektor (Polsek) Metro Gambir Ajun Komisaris (AKP) Ganang Agung mengatakan, jasad tersebut ditemukan dalam keadaan membusuk.

“Iya, ada kemungkinan tadi sih dari identifikasi kami lebih dari dua hari,” kata Junaedi.

Baca juga: Seorang Dokter Ditemukan Tewas di Ciputat, Jasad Sudah Membusuk

Sidik jari hancur

Adapun kepolisian belum bisa mengidentifikasi jasad itu. Sebab, orang itu tidak membawa apa-apa dan sidik jarinya telah hancur.

"Terus memang mau kami coba cek lewat sidik jari, itu tidak bisa karena jarinya sudah hancur,” ucap Ganang.

Menurut Ganang, sidik jari pria itu diduga hancur karena jasadnya telah terendam sekitar tiga hari.

Usai dievakuasi, mayat pria itu dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

 

(Tim Redaksi : Xena Olivia, Ruby Rachmadina, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Akhdi Martin Pratama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com