Namun, pria dengan kulit berwarna gelap itu tak kunjung kembali, bahkan hingga sesi pemutaran film berakhir.
“Saya awalnya tidak curiga karena dia meninggalkan tas di bangku bioskop. Tapi, karena tak kunjung kembali sampai film habis, makanya saya langsung panik saat itu,” tutur Nadya.
Kepanikan Nadya semakin menjadi ketika ia mengingat kunci motornya masih dipegang pelaku.
Saat itu, ia menyerahkan kunci motornya kepada Evan karena menganggap teman laki-lakinya itu bisa dipercaya.
“Saya orangnya tidak enakan. Jadi saya membiarkan dia memegang kunci motor saya. Toh dia juga jalan sama saya, jadi saya tak berpikir aneh-aneh,” tutur Nadya.
Baca juga: Seorang Pria Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi Ruko Kemayoran
Adapun kunci motor Nadya dipegang Evan karena keduanya berboncengan dari Bintaro Plaza menuju Blok M.
Pelaku tak membawa kendaraan pribadi. Karena itu, mereka berboncengan menggunakan motor korban.
“Dia naik kereta saat menghampiri saya di Bintaro Plaza. Kemudian karena dia ngajak saya ke kawasan Blok M, jadi saya tawarkan pakai motor saya supaya pergi bersama,” tutur dia.
Ketika Nadya menyadari motor kesayangannya sudah tak ada di parkiran mal, tubuhnya seketika lemas.
Ia tak percaya bahwa motor yang dibelinya dari hasil kerja keras selama setahun raib dicuri.
“Saya beli motor itu cash. Itu benda berharga pertama yang saya miliki. Motor itu dibeli setelah saya menabung satu tahun,” ucap dia, menyeka air mata.
Kini, laporan Nadya teregistrasi dengan nomor LP/B/109/2024/SPKT/Polres Metro Jakarta Selatan/Polda Metro Jaya. Ia berharap motornya bisa kembali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.