Sehari setelah instruksi itu diberikan, polisi langsung mengumumkan penangkapan puluhan pelaku pungli yang ada di Tanjung Priok.
Puluhan orang yang ditangkap itu merupakan karyawan PT hingga preman yang biasa menjalankan aksi pungli di kawasan industri tersebut.
Satu bulan kemudian, premanisme terhadap sopir truk kembali terjadi di wilayah Jakarta Utara kembali menimpa sopir truk walau polisi sebelumnya secara maraton menangkap para preman.
Baca juga: Sulitnya Sopir Truk Lepas dari Jerat Pungli, Padahal Jokowi Sudah Perintahkan Polri Sikat Pelakunya
Pengakuan sopir truk bernama Nurhana, Bagas (28), dan Fahrurozi (31), kembali menyingkap tabir masih menjamurnya pemalakan di jalan.
Nurhana bercerita, ruang kemudinya pernah secara paksa dimasuki oleh mereka. Komplotan tersebut berupaya merampas barang berharga.
Menurut dia, wilayah Tomang, Jakarta Barat, menjadi kawasan yang menakutkan bagi sopir truk kontainer yang melintasi jalan di sana.
"Truk enggak kuat nanjak (jembatan layang) kalau ada muatan, makanya lewat bawah. Tapi, kalau lewat bawah, ada anak Asmoro yang minta,” keluh Nurhana.
Pungutan liar terhadap sopir truk juga sempat ramai dibicarakan di jagat maya.
Baca juga: Sopir Truk Mengeluh Banyak Pungli, Presiden Jokowi Perintahkan Sikat Semuanya
Sebuah video viral di media sosial menampilkan pemalakan terhadap sopir truk saat melewati wilayah Babelan, Kabupaten Bekasi, September tahun lalu.
Aksi pungli tersebut direkam langsung oleh sopir truk. Videonya viral setelah diunggah di akun Instagram @bekasi24jamcom.
Dikatakan sopir truk dalam video itu, para pelaku juga kerap melakukan kekerasan kepada para sopir yang menolak memberikan uang.
"Enggak ngasih? Maki-maki sopirnya. Ngelawan? Gebukin," ujar sopir dalam video tersebut.
Video viral tersebut akhirnya didengar oleh aparat Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi. Polisi kemudian turun tangan menangkap 13 pelaku.
Baca juga: Setelah Jokowi Telepon Kapolri soal Pungli di Tanjung Priok...
Ganasnya lalu lintas di Babelan itu nyatanya masih dirasakan para sopir truk.
Menurut Nurhana, pemalakan itu sangat merugikan para sopir truk kontainer yang sedang mencari nafkah untuk anak dan istri di kampung halaman.