JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang kaus sablon Pasar Senen Blok III memilih untuk mengambil untung rendah demi mempertahankan langganan jelang pelaksanaan Pemilu 2024.
Langkah itu terpaksa ditempuh karena jumlah pesanan yang menurun jika dibandingkan pemilihan presiden (pilpres) 2019.
“Enggak bisa terlalu idealis jualannya, kalau mahal-mahal orang lari,” ujar pedagang bernama Syaiful (61) kepada Kompas.com saat dihampiri di Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, Minggu (14/1/2024).
Baca juga: Lesu Orderan, Omzet Pedagang Kaus Sablon Pasar Senen Anjlok Dibanding Pemilu 2019
Ia berpendapat, lebih baik mengambil untung murah dan menunggu langganan kembali, ketimbang memasang harga mahal tapi langganan tak lagi datang.
“Ibarat kalau pasang harga mahal, sehari hujan lebat, duitnya banyak. Nah, mendingan hujan lebat sehari, atau gerimis tiap hari?” ucap Syaiful, lalu tersenyum.
Jika dibandingkan dengan Pilpres 2019, omzet toko Syaiful menurun cukup drastis.
Pada tahun 2019, satu dari tiga tokonya bisa mendapat untung hingga Rp 1,3 miliar.
“Sekarang dapatnya Rp 1,5 miliar untuk tiga toko,” tutur dia.
Baca juga: Pengguna Jalan Keluhkan Bendera Parpol di Flyover Senen: Nyampah Aja!
Pria asal Padang itu mengaku pasrah dengan kondisi sepi orderan itu. Sebab, hal ini tidak hanya terjadi kepadanya, tapi juga toko-toko kaus sablon yang lain.
“Bahkan ada yang lebih rendah dapat (pemasukannya) daripada saya. Disyukurin saja, ada aja berkatnya,” imbuh Syaiful.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.