Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Spanduk Partai dan Caleg Meleyot di Jalan Raya Bogor, Bahayakan Pengendara Motor

Kompas.com - 15/01/2024, 20:55 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

"Kalau mobil, kacanya kehalangan ya bisa nabrak karena (pengemudi) enggak kelihatan ke depan," kata Mamad di Kramatjati, Jakarta Timur.

Sementara untuk pengendara motor, saat melintas dengan cepat, mereka bisa terjatuh karena terjerat spanduk-spanduk itu.

Baca juga: Banyak Baliho Partai dan Caleg di Jalan Raya Bogor, Warga: Nyampah dan Polusi Visual!

Belum lagi pengemudi motor atau mobil yang pandangannya terhalang spanduk bisa menyebabkan kecelakaan beruntun.

"Kalau begitu, enggak ada yang mau tanggung jawab. Siapa yang mau? Orang yang masang spanduk juga enggak tahu siapa, jadi enggak tahu mau minta tanggung jawab ke siapa," jelas Mamad.

Selain spanduk, ia juga menyoroti betapa bahayanya bendera, baliho, dan poster parpol dan caleg di Jalan Raya Bogor.

Ketiganya berpotensi lepas dari penyangga dan terbang ke arah pengendara. Kecelakaan dapat terjadi kapan saja sebagai imbasnya.

"Yang batang bambunya juga bahaya, takut niban pengendara. Lebih baik semuanya dicopot saja," ucap Mamad.

Baca juga: Berbelit-belitnya Sanksi buat Caleg dan Parpol yang Pasang Baliho Asal-asalan di Tempat Umum

Warga lainnya bernama Seno (34) menambahkan, spanduk yang sudah tidak laik seharusnya lekas dicopot.

Pasalnya, angin di sepanjang Jalan Raya Bogor cukup kencang.

Menurut Seno, meski salah satu atau dua sisi spanduk masih terikat, tetap ada kemungkinan ikatan renggang seiring waktu dan spanduk akhirnya terbang sepenuhnya.

"Spanduk yang copot atau sobek pasti kebawa angin, dan angin ngarahnya ke jalanan. Pengendara yang melintas bisa kena kalau enggak hati-hati atau jalan sedikit di tengah," Seno berujar di Kramatjati, Jakarta Timur.

"Kayak begitu bisa halangi pandangan pengendara motor, dan kecelakaan. Apalagi kalau baliho-baliho gede ikutan copot kayak spanduk, bisa semakin bahaya. Bambu juga bisa jatuh nimpa orang," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com