Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah "Driver" Ojol yang Jadi Caleg DPRD DKI dengan Dana Kampanye Minim

Kompas.com - 18/01/2024, 07:12 WIB
Baharudin Al Farisi,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon legislatif (caleg) DPRD DKI Jakarta Dapil IV dari Partai Buruh, Rusli (54) mengakui, permasalahan terbesarnya pada saat ini adalah minimnya dana kampanye.

Alih-alih memasang alat peraga kampanye (APK) di sejumlah titik, penghasilan dari profesinya sebagai pengemudi ojek online (ojol) saja terkadang tidak menutupi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

“Coba lihat di jalanan saja. Semua partai, besar balihonya. Tapi, Partai Buruh kecil. Itu pun juga satu APK saja palingan. Meski calegnya bukan saya saja ya, pasti seperti itu. Karena enggak punya uang. Kami enggak ada (dana yang disuplai) dari pengusaha,” ucap Rusli di Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jakarta Timur, Rabu (17/1/2024).

Baca juga: Cerita Rusli, Driver Ojol yang Jadi Caleg DPRD DKI Jakarta

Saat Kompas.com hendak bertemunya pada Rabu kemarin, Rusli meminta izin untuk mencari nafkah terlebih dahulu. Katanya, satu orderan saja sudah lumayan untuk uang tambahan membuat APK.

Rusli menceritakan, setelah menunaikan ibadah shalat subuh, ia bertolak dari rumahnya di kawasan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, demi mencari penumpang.

Biasanya, Rusli baru bisa pulang ke rumah saat waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB atau 00.00 WIB.

“Ojol ini sekarang orderannya sedang susah. Kadang cuma dapat tiga sampai lima, apek, itu enggak bisa menutup kebutuhan,” ujar Rusli.

“(Dari ojol) per hari dapat berapa? Kalau sekarang ini, Rp 100.000 saja sudah Alhamdulillah, Bang,” lanjutnya.

Di samping ambisinya menjadi anggota legislatif, sebagai kepala keluarga ia juga harus memikirkan istri dan tiga anaknya di rumah.

“Harus bayar kontrakan, pulsa, bensin, servis motor, anak pulang minta makan, istri nanti tagih uang. Terkadang. sampai di rumah malah dipunggungi istri, dia enggak mau menghadapi kita karena enggak bawa duit, mau ngapain? Sampai seperti itu,” tutur Rusli.

Selain pengemudi ojol, Rusli juga memiliki usaha kecil-kecilan yang sudah dia jalani bersama istri sejak beberapa tahun lalu.

“Walau kadang pesan asinan misalnya cuma 10 dan antar ke Lebak Bulus, saya mau antarkan pesanannya. Ya memang sedikit untungnya, tapi setelah antar, kan saya bisa nyalakan aplikasi buat cari rezeki,” ungkap Rusli.

Tak segan, Rusli mengungkapkan bahwa penghasilan per bulan dari ojek online dan pekerjaan sampingannya Rp 6 juta.

Baca juga: Dana Kampanye Minim, Driver Ojol yang Jadi Caleg DPRD DKI Sering Dimintai Sembako Saat Blusukan

APK dari penumpang, lalu pasang sendiri

Selama masa kampanye ini, Rusli mengaku baru mengeluarkan uang senilai Rp 5 juta untuk APK. Selebihnya, banyak penumpang ojek online baik yang mau mendanainya.

Rusli bercerita, pernah mendapatkan penumpang yang tempat tinggalnya di daerah pemilihannya. Dia langsung memberitahu penumpangnya bahwa dia adalah Caleg DPRD DKI Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Diminta Perbaiki 500.000 Data Pendukung untuk Bisa Maju pada Pilkada DKI 2024

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Diminta Perbaiki 500.000 Data Pendukung untuk Bisa Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pemerintah Disarankan Memperbesar Subsidi Rumah Dibanding Mewajibkan Tapera

Pemerintah Disarankan Memperbesar Subsidi Rumah Dibanding Mewajibkan Tapera

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 3 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 3 Juni 2024

Megapolitan
Hilang 3 Hari, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian Air

Hilang 3 Hari, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian Air

Megapolitan
Warga: Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah, Masyarakat Cuma Jadi Roda Pemenuh Hasrat Kekuasaan

Warga: Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah, Masyarakat Cuma Jadi Roda Pemenuh Hasrat Kekuasaan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 3 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 3 Juni 2024

Megapolitan
Dharma Pongrekun Diberi Waktu hingga 7 Juni 2024 untuk Memperbaiki Berkas Syarat Maju pada Pilkada DKI

Dharma Pongrekun Diberi Waktu hingga 7 Juni 2024 untuk Memperbaiki Berkas Syarat Maju pada Pilkada DKI

Megapolitan
Pegi Melawan Lewat Praperadilan, Ingin Buktikan Bukan Pembunuh Vina

Pegi Melawan Lewat Praperadilan, Ingin Buktikan Bukan Pembunuh Vina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 'Horor' di Margonda pada Sabtu Sore | Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

[POPULER JABODETABEK] "Horor" di Margonda pada Sabtu Sore | Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Tanggal 6 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Megapolitan
Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Megapolitan
Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com