Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI Bakal Panggil Manajemen Transjakarta Buntut Ganti Nama Halte

Kompas.com - 19/01/2024, 16:11 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan DPRD DKI Jakarta berencana memanggil manajemen PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) terkait langkah penggantian nama halte di Ibu Kota.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan, pemanggilan dilakukan untuk meminta penjelasan PT Transjakarta soal penggantian nama-nama halte.

Sebab, manajemen Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta itu disebut tak berkomunikasi dengan DPRD soal pengambilan kebijakan tersebut.

Baca juga: Penggantian Nama Halte Transjakarta yang Kurang Cermat

“Itu enggak ada komunikasi dengan DPRD. Nanti saya panggil untuk klarifikasi,” ujar Prasetyo dalam keterangan resminya, Jumat (19/1/2024).

Prasetyo tidak menjelaskan secara terperinci kapan pemanggilan akan dilakukan. Dia hanya mengatakan bahwa PT Transjakarta seharusnya berdiskusi dulu dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta, sebelum memutuskan pengubahan nama halte.

Sebab, kebijakan ini dikhawatirkan berdampak pada aktivitas masyarakat yang sudah familier dengan nama-nama halte transjakarta sebelumnya.

Baca juga: Penggantian Nama Halte Transjakarta Disebut Harus Disosialisasikan ke Masyarakat

“Ya harusnya disosialisasikan, ngobrol sama dewan, tupoksinya Komisi B. Ajak berunding, nanti Komisi B lapor ke ketua dewan untuk memutuskan apakah layak atau tidak,” pungkas Prasetyo.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah halte transjakarta mengalami perubahan nama. Alasannya terkait penjualan hak penamaan atau naming right halte.

Halte yang selama ini berupa nama bangunan atau instansi, diubah menjadi nama kelurahan atau daerah.

Baca juga: Perubahan Nama Halte Bus Transjakarta Masih Minim Sosialisasi

Direktur Utama Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan, perubahan nama halte ini dilakukan secara bertahap dan menjadi nama halte yang netral.

"Kami saat ini bertahap melakukan terutama yang direvitalisasi kita lakukan netralitasi terkait penamaan. Jadi yang sebelumnya ada nama perusahaan tertentu atau yang sifatnya komersial, kami netralisasi menjadi nama daerah setempat," ujarnya saat ditemui di Halte Tosari, Jakarta, Selasa (19/12/2023).

Mengacu pada aplikasi resmi Transjakarta (TiJe) dan merangkum keterangan dari sosial media resminya (@pt_transjakarta), berikut ini sejumlah nama halte Transjakarta yang mengalami perubahan.

Baca juga: Daftar Nama Halte Transjakarta yang Diganti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com