Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penemuan Mahasiswi Gundar Tewas di Kontrakan

Kompas.com - 19/01/2024, 19:51 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang mahasiswi Universitas Gunadarma berinisial KRA (21), Kamis (18/1/2024) sore, ditemukan tewas dengan tangan terikat di dalam kontrakan, Sukmajaya, Depok.

Penemuan mahasiswi malang itu berawal dari pemilik kontrakan berinisial FT (42) yang menerima pesan singkat mengejutkan dari sang anak berinisial AA (20).

"FT sedang bekerja di mal, lalu mendapat pesan WA dari anaknya bahwa ada perempuan meninggal dunia di kontrakan dan dia juga mengaku telah mencekik dan mengikatnya," ujar Kaur Humas Polres Depok Iptu Made Budi dalam keterangannya, Jumat (19/1/2024). 

Baca juga: Wanita Tewas dalam Kontrakan di Depok, Korban dalam Posisi Telentang

Dalam pesan yang sama, AA juga menyampaikan bahwa akan pergi jauh. Tetapi, ia tidak menyebut tujuannya.

Terkejut membaca pesan itu, FT langsung bertolak pulang. Setelah 15 menit perjalanan, di dalam kontrakannya, ia menemukan korban sudah tergeletak lemas di atas kasur dan tidak sadarkan diri.

Kapolsek Sukmajaya, Kompol Margiyono menambahkan, FT sempat mencoba membangunkan korban. Tetapi, tidak ada respons.

FT lantas segera melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolsek Sukmajaya. FT pergi ditemani oleh Saksi 2 yang merupakan keluarganya. 

Baca juga: Ditangkap di Pekalongan, Pembunuh Mahasiswa di Depok Diperiksa Polda Metro

Korban ditemukan dengan kondisi terlentang di atas kasur dan terluka di bagian leher serta wajah.

Tidak berselang lama, penyidik Polsek Sukmajaya dibantu Polda Metro Jaya meringkus AA yang rupanya melarikan diri ke Pekalongan, Jawa Tengah.

Jumat sore, AA diketahui masih diperiksa secara intensif di Polda Metro Jaya. Polisi belum merilis pasal apa yang akan dikenakan kepada AA.

Belakangan diketahui, AA dan KRA merupakan sepasang kekasih. Tetapi, KRA berkuliah di Universitas Gunadarma. Sementara AA tengah menempuh pendidikan perhotelan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com