Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkumpul Beri Dukungan, Ulama di Bogor Optimistis Prabowo-Gibran Menang 1 Putaran

Kompas.com - 21/01/2024, 18:51 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kelompok ulama di Bogor, Jawa Barat optimistis pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dapat memenangi kontestasi Pilpres 2024 dalam satu putaran.

Hal itu terungkap dalam acara forum silaturahmi yang digelar relawan pendukung Prabowo-Gibran dengan menghadirkan tokoh besar Nahdlatul Ulama (NU) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, di Pesantrean Al-Falak, Pagentongan, Kota Bogor, Sabtu (20/1/2024) malam.

Ketua Umum Rumah Keluarga Bersama Wigit Bagoes Prabowo menilai, kehadiran Habib Luthfi dalam forum silaturahmi tersebut dapat merealisasikan kemenangan kepada Prabowo-Gibran dalam satu putaran Pemilu.

Baca juga: Hadiri Debat Cawapres, Khofifah: Hari Ini Hari Pertama Saya Masuk TKN Prabowo-Gibran

Terlebih, kata Wigit, acara tersebut digelar di pesantren yang memilik santri sekitar 3.500 orang.

"Saya kira kehadiran Habib Luthfi bersama 200 ulama ditambah dengan santri pesantren sangat efektif untuk memenangkan Prabowo-Gibran dalam satu putaran pemilu," kata Wigit, dalam keterangannya, Minggu (21/1/2024).

Wigit mengatakan, kehadiran Habib Luthfi sekaligus membuktikan NU bukanlah milik satu partai atau golongan tertentu tapi juga milik semua.

"Kita menginisiasi acara ini karena kita ikut wejangan Habib Luthfi dan semua ulama besar NU, termasuk Gus Dur, bahwasanya NU harus berada di semua golongan," ujar dia.


Ketua Umum Brigade Indonesia Maju Arif Rahardian mengatakan, peran ulama dan santri dalam dinamika politik dan sosial di Indonesia sangat penting.

Baca juga: Ajak Maruarar Sirait Eks PDI-P Masuk TKN, Prabowo: Dia Belum Bersedia, tetapi Harus Terima!

Arif yakin, dari acara pertemuan silaturahmi ini dapat mendongkrak jumlah suara yang signifikan untuk Prabowo-Gibran.

"Forum sinergi ulama untuk Indonesia Maju di Bogor ini menunjukkan bagaimana sinergi antara ulama, santri, dan pemimpin politik dapat membawa dampak nyata dalam pembangunan nasional dan politik Indonesia," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com