“Memang benar harus ada perhatian yang serius karena dari ekonomi menengah ke bawah,” tutur Adang saat diwawancarai Kompas.com, Senin (22/1/2024).
Adang menuturkan, masih banyak hal yang harus diperhatikan oleh Pemkot Bogor terhadap warganya, terutama dari sisi pangan dan papan.
Dari segi pangan, bukan hanya makanan, tetapi juga minuman yang harus terpenuhi oleh warga.
Saat ini, mayoritas warga sudah menggunakan air PAM.
Warga sudah tidak bisa lagi menggunakan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari karena sudah terkontaminasi.
Sebagian warga lainnya masih mengandalkan toilet umum yang dibangun tepat di samping pinggir kali Ciliwung.
Kondisi toilet dapat dikategorikan tidak layak karena terkesan kumuh. Sebagian pintu plastik dan keramik sudah berlumut.
Sebenarnya ada bantuan pangan berupa beras 10 kilogram yang dibagikan setiap bulannya. Namun, pembagian bantuan ini dinilai tidak merata.
Baca juga: Sebelum Roboh, Tembok SPBU Tebet yang Timpa Sekeluarga Sudah Miring dan Belum Direnovasi
Jika di dalam satu KK memiliki pendapatan di atas Rp 4 juta, maka hak atas bantuan ini dihapus karena status keluarga dianggap mampu.
“Kalau untuk bansos kemarin-kemarin masih ada lancar, cuma enggak jelas. Sekarang biasanya dua bulan atau sebulan sekali berupa beras 10 kg. Ada beberapa yang dapat, ada juga yang awalnya dapat, terus hilang,” ucap Adang.
Untuk bisa memenuhi kebutuhan warga, tidak bisa hanya mengandalkan dana kepengurusan RT atau RW setempat.
Bantuan dari pemerintah dibutuhkan untuk membantu keberlangsungan hidup warga Sempur.
Namun, kenyataannya, pemerataan pembagian bansos masih jadi masalah karena belum sempurnanya data kependudukan.
Adang mengungkapkan, data kependudukan sebelumnya diperoleh dari pihak luar, bukan dari orang-orang wilayah setempat. Dengan demikian, warga yang seharusnya berhak mendapatkan bantuan justru terabaikan.
“Kalau mengandalkan pengurus RT atau RW setempat, kami pun menerima bantuan operasional (BOP) itu seberapa sih,” tutur Adang.
Baca juga: Tantangan Eldy Buka Warung Tenda “Chicken Katsu”, Lapak Oleng Saat Hujan