Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Permukiman Kumuh di Sempur, Tak Jauh dari Istana Bogor

Kompas.com - 23/01/2024, 05:02 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

“Memang benar harus ada perhatian yang serius karena dari ekonomi menengah ke bawah,” tutur Adang saat diwawancarai Kompas.com, Senin (22/1/2024).

Baca juga: Menengok Halte Baru di Bekasi yang Telan Anggaran Rp 180 Juta, Papan Informasi Masih Kosong dan Tak Ada Tempat Sampah

Adang menuturkan, masih banyak hal yang harus diperhatikan oleh Pemkot Bogor terhadap warganya, terutama dari sisi pangan dan papan.

Dari segi pangan, bukan hanya makanan, tetapi juga minuman yang harus terpenuhi oleh warga.

Saat ini, mayoritas warga sudah menggunakan air PAM.

Warga sudah tidak bisa lagi menggunakan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari karena sudah terkontaminasi.

Sebagian warga lainnya masih mengandalkan toilet umum yang dibangun tepat di samping pinggir kali Ciliwung.

Kondisi toilet dapat dikategorikan tidak layak karena terkesan kumuh. Sebagian pintu plastik dan keramik sudah berlumut.

Sebenarnya ada bantuan pangan berupa beras 10 kilogram yang dibagikan setiap bulannya. Namun, pembagian bantuan ini dinilai tidak merata.

Baca juga: Sebelum Roboh, Tembok SPBU Tebet yang Timpa Sekeluarga Sudah Miring dan Belum Direnovasi

Jika di dalam satu KK memiliki pendapatan di atas Rp 4 juta, maka hak atas bantuan ini dihapus karena status keluarga dianggap mampu.

“Kalau untuk bansos kemarin-kemarin masih ada lancar, cuma enggak jelas. Sekarang biasanya dua bulan atau sebulan sekali berupa beras 10 kg. Ada beberapa yang dapat, ada juga yang awalnya dapat, terus hilang,” ucap Adang.

Untuk bisa memenuhi kebutuhan warga, tidak bisa hanya mengandalkan dana kepengurusan RT atau RW setempat.

Bantuan dari pemerintah dibutuhkan untuk membantu keberlangsungan hidup warga Sempur.

Namun, kenyataannya, pemerataan pembagian bansos masih jadi masalah karena belum sempurnanya data kependudukan.

Adang mengungkapkan, data kependudukan sebelumnya diperoleh dari pihak luar, bukan dari orang-orang wilayah setempat. Dengan demikian, warga yang seharusnya berhak mendapatkan bantuan justru terabaikan.

“Kalau mengandalkan pengurus RT atau RW setempat, kami pun menerima bantuan operasional (BOP) itu seberapa sih,” tutur Adang.

Baca juga: Tantangan Eldy Buka Warung Tenda “Chicken Katsu”, Lapak Oleng Saat Hujan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com