Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penampilan Berbeda Pemerkosa dan Pembunuh Mahasiswi di Depok, Botak dan Berpeci Putih

Kompas.com - 23/01/2024, 12:28 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Penampilan Argiyan Arbirama (19), tersangka kasus pemerkosaan dan pembunuhan mahasiswi berinisial KRA (21) di Depok, tampak berbeda.

Pengamatan Kompas.com, Argiyan tampak botak saat dihadirkan dalam rekonstruksi di tempat kejadian perkara, Gang H Daud, RT 004 RW 05, Sukmajaya, Depok, Selasa (23/1/2024).

Penampilannya berbeda saat dia diringkus dan dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya pada Senin (22/1/2024). Kemarin, Argiyan masih punya rambut tebal.

Selain itu, mahasiswa di salah satu sekolah perhotelan itu kini mengenakan peci putih yang menutupi kepala plontosnya.

Baca juga: Hadiri Rekonstruksi, Pembunuh Mahasiswi di Depok Hanya Diam dan Tertunduk

Adapun Argiyan tiba di TKP sekitar pukul 10.04 WIB. Ia datang menggunakan mobil berkelir hitam berlabel Jatanras Polda Metro Jaya.

Argiyan tampak mengenakan baju oranye dengan label tahanan, celana training dengan tiga garis putih di sampingnya, dan sandal slip on hitam.

Masker hijau juga menutupi area mulutnya. Selain itu, tali tis mengikat pergelangan tangannya.

Sejak keluar dari mobil hingga berjalan menuju TKP yang berada di dalam gang, Argiyan tak berbicara sepatah kata pun.

Dia berjalan sambil menunduk didampingi dua orang penyidik di sisi kiri dan kananya.

Baca juga: Fakta-fakta Pembunuhan Mahasiswi di Depok, Korban Sempat Diperkosa lalu Ditinggalkan dalam Keadaan Terikat

Bisik-bisik warga yang berkerumun di sekitar TKP mengiringi perjalanan Argiyan dari mobil ke kontrakannya, tempat ia menghabisi nyawa KRA, kekasihnya sendiri.

Rekonstruksi sendiri berjalan lancar. Tersangka memperagakan 30 adegan.

"Rekonstruksi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana tindakan tersangka terhadap korban yang nantinya akan menunjukkan situasi ketika pelaku membunuh korbannya," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, sesaat sebelum rekonstruksi dimulai.

"Kegiatan rekonstruksi ini diharapkan akan menunjukkan fakta sebenarnya," lanjut dia.

Kasus ini terungkap setelah ibunda tersangka berinisial FT menerima pesan singkat mengejutkan dari sang putra, Kamis (18/1/2024).

Baca juga: Akhir Persembunyian Argiyan Arbirama, Pembunuh dan Pemerkosa Mahasiswi di Depok

Argiyan menyebutkan, terdapat jasad perempuan di salah satu kamar kontrakan. Argiyan juga mengaku telah mencekik perempuan itu dengan tali hingga meninggal dunia.

Benar saja. Setelah pulang ke rumah, FT mendapati KRA sudah tewas di atas kasur.

Tak butuh waktu lama, polisi meringkus Argiyan yang telah kabur ke Kota Pekalongan, tempat tinggal neneknya.

Terungkap bahwa Argiyan tidak hanya membunuh KRA, melainkan juga memerkosanya.

Awalnya Argiyan memaksa korban untuk berhubungan badan.

Namun, karena wanita yang baru dikenalnya itu menolak, Argiyan mencekik dan mengikatnya dengan tali hingga lemas, kemudian memerkosanya.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan, dan atau Pasal 285 KUHP tentang Pemerkosaan, dan atau Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang Penganiayaan yang Mengakibatkan Kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com